Stamina Ngedrop, Tim SAR Disemprot Disinfektan
Rabu, 16 Mei 2012 – 05:47 WIB

Proses evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 15 Mei 2012.Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
Pemberian disinfektan dimaksudkan untuk membunuh bakteri pembusuk yang menempel pada tubuh tim SAR. Karena bila tidak segera dibersihkan, maka akan membahayakan kesehatan para personel. "Bakteri ini sangat berbahaya, terlebih lagi jika para tim SAR yang mengalami luka," terangnya.
Baca Juga:
Sementara itu Djurardi Ardian, sesepuh Wanadri menambahkan, pihaknya bersama tim sempat akan membuat jalur melalui rute Cimalati ke Sukamantri melalui jalur sungai Ciapus.
Namun rencana membuka jalur baru itu tidak jadi dilaksanakan karena semua korban harus dievakuasi melalui puncak Salak I. "Sebenarnya untuk memudahkan evakuasi korban yang berada di dasar jurang. Kalau lewat jalur yang akan kita buat, maka kita hanya memerlukan waktu antara 3-4 jam keluar lewat Sukamantri," ujar pria yang kerap disapa Bongkeng kepada wartawan di Pos Cimalati, Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Di Puncak Salak I, Posko Cimalati juga membangun pos untuk kebutuhan para jurnalis yang ikut naik ke lokasi jatuhnya pesawat. Hal ini dilakukan agar tugas wartawan di atas Gunung Salak lebih teratur dan terkoordinir dengan baik. (Sdk/bac)
SUKABUMI- Bekerja siang malam di atas ketinggian 2.211 meter di atas permukaan laut dengan minimnya asupan nutrisi, membuat kondisi kesehatan personel
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Seleksi PPPK 2024 Belum Tuntas, Kapan Pendaftaran CPNS 2025?
- Ribuan Warga Kampung Sawah Tolak Gerai Miras di Kartika One
- Kejagung Garap Dirkeu Adaro Setelah Periksa Petinggi Berau Coal & Pamapersada
- DPR Apresiasi Pengangkatan Honorer jadi PPPK, Menyinggung soal Sanksi
- 7 Program Prioritas Herman Deru untuk Pemerataan Kesejahteraan Rakyat di Sumsel
- 5 Berita Terpopuler: Banyak Honorer Gagal Tes PPPK Tahap 2, RPP Turunan UU ASN Harus Mengakomodasi, Begini Penjelasan BKN