Standar Ganda Akses Air untuk Tambang dan Petani di Queensland
Di Queensland, seorang petani ditolak untuk mengakses sistem sungai meski perusahaan tambang raksasa Adani diperbolehkan mengambil air sebanyak 12,5 miliar liter.
Informasi tersebut didapat dari dokumen yang berhasil diakses oleh para aktivs melalui UU Kebebasan Informasi dan mereka menuduh pemerintah menggunakan 'standar ganda.'
Apa yang akan diambil oleh raksasa pertambangan Adani berencana sebanyak 12,5 miliar liter air dari Sungai Suttor setiap tahun hampir sama dengan semua kebutuhan petani lokal digabungkan.
Dokumen menunjukkan setidaknya satu pengakses irigasi ditolak permintaannya pada tahun 2011, aktivis mengatakan penilaian terhadap petani lebih berat dibandingkan permohonan yang diajukan Adani.
Dokumen juga menunjukkan pemodelan yang digunakan oleh perusahaan untuk memprediksi dampak penggunaan air mengabaikan data curah hujan 14 tahun terakhir dan, meskipun berencana untuk mengambil air hingga 2077, tidak memperhitungkan dampak perubahan iklim.
Semua ini terungkap seminggu setelah Pemerintah Federal Australia memutuskan untuk menilai kembali dampak lingkungan dari pengambilan air yang akan dilakukan Adani.
"Secara keseluruhan, ini menggarisbawahi betapa buruknya keputusan pekan lalu yang memungkinkan 12,5 miliar liter untuk diambil tanpa penilaian," kata Carmel Flint dari kelompok anti-pertambangan, Lock The Gate Alliance.
Kelompok ini mendapat dokumen di bawah hukum Hak Untuk Informasi Queensland.
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter