Standar SNI Bantu Masyarakat Pilih Produk yang Aman
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal E. Halim mengatakan SNI bersama sejumlah aturan lainnya.
Seperti izin edar dari Kemenkes, Kementerian Perindustrian, dan BPOM berfungsi sebagai filter untuk memastikan keamanan barang dan jasa, yang ada di masyarakat, sehingga layak dikonsumsi.
Hal ini dilakukan untuk melindungi masyarakat.
“Semua produk yang berisiko harus ada standardisasi yang digunakan, khususnya yang menyangkut nyawa, keselamatan dan kesehatan masyarakat,” ujar Rizal.
Rizal mencontohkan tabung oksigen medis yang saat ini menjadi kebutuhan penting dengan ketersediaan yang terbatas di tengah pandemi COVID-19.
Seperti diketahui, saat ini belum ada aturan terkait tata niaga maupun standar kualitas tabung oksigen medis.
Oleh karena itu, Badan Standardisasi Nasional tengah menyusun SNI tabung oksigen medis.
“Untuk melindungi masyarakat terhindar dari hal yang tidak diinginkan, maka tabung oksigen perlu memenuhi standar ketentuan yang ada, termasuk standar yang ditetapkan di International Organization for Standarization (ISO). Itu yang kemudian diadopsi oleh BSN untuk dituangkan dalam SNI,” katanya.
Pemberlakuan SNI untuk produk akan sangat baik dengan catatan perlu dicermati dengan hati-hati.
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- Hingga Oktober 2024, BSN Tetapkan 15.432 SNI
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Bernardi, Produk Inovatif untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumen Modern
- Penyeragaman Kemasan Rokok Tanpa Identitas Merek Berisiko Rugikan Konsumen & Produsen