Star Market
Oleh Dahlan Iskan
Mereka pun berhasil mendapatkan modal tanpa bunga sebesar lebih Rp 70 triliun. Dalam satu hari.
Sampai ada yang menilai harga itu sudah terlalu mahal. Hati-hati.
Mahal dilihat dari mana?
Untuk menilai itu biasanya dilihat dari laba, aset dan seterusnya. Namun mereka itu belum punya laba. Praktis tidak punya aset nyata.
Yang ada adalah aset masa depan. Laba masa depan. Begitu gilanya kita melihat masa depan. Padahal banyak di antara kita yang gila masa lalu. Hobinya melihat spion.
Perang dagang rupanya ada manfaatnya. Bagi para startup. Penemuan teknologi mereka menjadi pilihan masa depan. Sebagai pengganti teknologi dari Amerika. Yang oleh Trump dilarang masuk ke Tiongkok.
Masa depan startup itu dinilai sangat cerah. Gelombang berikutnya pun segera diluncurkan. Tunggu evaluasi terhadap hasil IPO gelombang pertama ini.
Salah satu sisi buruknya: pasar saham utama turun sekitar 1,5 persen. Baik di pasar modal Shanghai, Shenzhen, maupun Hongkong. Banyak uang tersedot ke Star Market.