Stare Miasto yang Berarsitektur Kuno

Stare Miasto yang Berarsitektur Kuno
Suporter Ukraina dihibur penyanyi lokal di Fan Zone Kiev. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Tidak mengherankan. Sebab, stare miasto bagaikan toko serba ada bagi penggila nongkrong maupun wisata kuliner. Segala jenis makanan ada, tinggal pilih yang sesuai selera. Harganya variatif, mulai dari PLN 10 (sekitar Rp 28 ribu), hingga PLN 50 (setara dengan Rp 140 ribu) sekali makan.

   

Stare miasto di Gdansk misalnya. Kota lama ini sangat unik. Terdiri dari sebuah lorong yang panjangnya kira-kira 700 meter, dijaga dua gerbang melengkung di kedua sisinya. Lantainya adalah paving stone, dan dipagari gedung-gedung cantik bergaya gothic. Di tengah ruas jalan itu, terdapat patung Neptunus yang menjadi lambang kota pelabuhan Gdansk.

   

Nah, di seluruh ruas jalan itu, berdiri kafe-kafe dan restoran yang menawarkan suasana memikat. Baik atmosfernya, maupun masakannya. Kebanyakan berupa kafe-kafe outdoor yang menyegarkan. Ada yang menggunakan kanopi dan payung-payung besar, tapi ada pula yang memanfaatkan rindangnya pohon sebagai atap alami.

   

"Rata-rata restoran dan kafe di sini menjamur pada awal 1990-an. Tapi banyak juga yang baru berdiri pada dekade 2000an," ungkap Agniezska Kakolewska, manajer restoran Elephant Club. Resto cantik ini menawarkan dua konsep, outdoor dan indoor. Bagian luar furniturnya serbakayu. Sedangkan resto di bagian dalam nuansanya sungguh jazzy. Dengan tembok bercat merah, kursi dan sofa cozy, juga live band.

   

Budaya nongkrong memang bukan melulu milik orang Indonesia. Orang Eropa pun sangat demen duduk santai ngobrol ngalor-ngidul sambil minum bir dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News