Start Bagus, Pakuwon Jati Pede Penuhi Target
jpnn.com, SURABAYA - jpnn.com - Pengembang masih tertolong penjualan segmen residensial pada awal tahun ini.
Hal itu tak lepas dari pelonggaran kebijakan Bank Indonesia (BI) di bidang kredit properti.
General Manager Finance PT Pakuwon Jati Fenny menyatakan, relaksasi aturan uang muka atau loan to value untuk pembiayaan properti merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan sektor properti pada awal 2017.
Dalam aturan itu, pemberian kredit rumah pertama maksimal 90 persen, rumah kedua 85 persen, dan rumah ketiga 80 persen.
’’Kebijakan penurunan suku bunga juga berdampak,’’ katanya, Minggu (12/3).
Pada awal tahun ini, perbankan mulai menurunkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR).
Penurunan suku bunga tersebut bisa menggairahkan pasar properti, terutama bagi pembeli yang memanfaatkan fasilitas KPR. ’
’Penjualan Pakuwon pada awal tahun ini beragam, tapi didominasi residensial,’’ ujarnya.
Pengembang masih tertolong penjualan segmen residensial pada awal tahun ini.
- Fasilitas di Arandra Residence Kini Semakin Lengkap dengan Hadirnya Superindo
- Berpengalaman 19 Tahun, Safira Group Wujudkan Hunian Impian di Solo Raya
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Vasanta Group Luncurkan Hunian untuk Keluarga Muda, Pemandangan Tepi Danau
- Optimisme Kondisi Ekonomi Nasional Dukung Kinerja Positif Industri Properti
- Sektor Properti Indonesia Bertumbuh, LPKR Pacu Penjualan Produk Andalan