Stasiun Pompa Bersejarah di Tasmania Ini Diubah Jadi Hotel Eko-Wisata
Sebuah hotel eko-wisata mahal, yang dibangun di dalam sebuah bangunan bekas hidro-listrik (stasiun pompa irigasi), yang terletak di Area Hutan Warisan Dunia, akhirnya resmi dibuka.
Pembangunan lokasi bernama ‘Pumphouse Point’ ini mentransformasi bangunan yang didirikan tahun 1940-an, yang terletak 200 meter dari bibir pantai Danau St Clair, danau terdalam di Australia.
Stasiun pompa ini sudah menganggur sejak tahun 1990-an ketika ia akhirnya dinonaktifkan.
Menteri Utama Tasmania, Will Hodgman, meresmikan situs eko-wisata ini, memuji kegigihan pengembang yang menghabiskan lebih dari satu dekade untuk mendapat dukungan dan persetujuan yang dibutuhkan.
"Pumphouse Point menawarkan pengalaman khusus tentang sejarah stasiun pompa, serta akses ke warisan alam yang spektakuler," katanya.
Ia menjelaskan, "Pemerintah menyambut baik dan mendorong pembangunan yang masuk akal dan menarik seperti di ‘Pumphouse Point’, yang memungkinkan wisatawan dan penduduk lokal untuk merasakan pengalaman padang gurun Tasmania yang luar biasa, dan untuk membantu mengubah Tasmania menjadi ibukota pariwisata lingkungan dunia."
Pembangunan ‘Pumphouse Point’ ini diharapkan menjadi awal dari gelombang baru pembangunan taman nasional di Tasmania. Pemerintah Negara Bagian Tasmania sendiri tengah mencoba untuk membuat proses izin pembangunan lebih mudah bagi para pengembang swasta.
Sebuah hotel eko-wisata mahal, yang dibangun di dalam sebuah bangunan bekas hidro-listrik (stasiun pompa irigasi), yang terletak di Area Hutan Warisan
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas