Stasiun Senen Masih Dijubeli Pemudik
Selasa, 14 September 2010 – 19:25 WIB
JAKARTA -- Seperti tahun-tahun sebelumnya, masih cukup banyak pemudik yang memilih pulang ke kampung halamannya pascalebaran. Bahkan, hingga empat hari pascalebaran (H+4), pemudik susulan ini jumlahnya masih cukup banyak.
Salah seorang calon penumpang, Hartono (46), mengaku sengaja memilih mudik setelah lebaran. Alasannya, mumpung pas lebaran, dagangannya pecel lele laris manis. "Karena tak ada saingan dan banyak orang perumahan yang tidak masak karena pembantunya pulang," ujarnya, yang mengaku berdagang di sebuah perumahan di kawasan Jakarta Barat itu kepada JPNN.
Baca Juga:
Dari pantauan JPNN pada Selasa (14/9) siang, stasiun Senen masih ramai dijejali calon penumpang kereta api. Loket penjualan karcis juga masih memaksa para pemudik untuk mengantre. Loket penjualan tiket kereta api Kertajaya, jurusan Jakarta-Surabaya Pasar Turi, tampak paling banyak dijubeli calon penumpang.
Begitu mendapatkan tiket, para calon penumpang berjubel di peron stasiun menunggu gerbong kereta datang. Begitu kereta api Kertajaya tiba, yakni pukul 15.45 Wib, tepat sesuai jadwal, para penumpang berhamburan mengejar pintu kereta, tatkala roda kereta belum berhenti. Mereka berebut tempat duduk. Selain Kertajaya, sejumlah kereta api juga masih dipadati penumpang. Misalnya, kereta api Tawangjaya jurusan Semarang, Matarmaja jurusan Malang, dan Senja Kediri. (sam/jpnn)
JAKARTA -- Seperti tahun-tahun sebelumnya, masih cukup banyak pemudik yang memilih pulang ke kampung halamannya pascalebaran. Bahkan, hingga empat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS