Status Ahok Kini Ditentukan Sikap Jaksa
jpnn.com, JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan, langkah Basuki Tjahaja Purnama mencabut permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang memvonisnya dua tahun penjara, belum otomatis berkekuatan hukum tetap.
Karena kejaksaan diketahui juga menempuh upaya banding.
Dengan demikian, status mantan Bupati Belitung Timur yang akrab disapa Ahok ini masih disebut terdakwa yang menjalani masa tahanan.
Belum disebut sebagai narapidana kasus penodaan agama, yang wajib menjalankan putusan pengadilan.
"Putusan itu tidak otomatis inkrah, kecuali kejaksaan cabut banding. Tapi kalau jaksa lanjut terus, ya putusan belum inkrah. Jadi sebaiknya ditunggu saja perkembangan ke depan, apakah setelah Ahok cabut banding diikuti jaksa," ujar Yusril di Jakarta, Selasa (23/5).
Menurut Yusril, Ahok baru disebut berstatus terpidana jika kemudian jaksa melakukan langkah yang sama seperti yang diambil mantan anggota DPR tersebut.
Selain itu, jika nantinya majelis hakim di tingkat pengadilan tinggi menguatkan putusan PN Jakarta Utara dan tidak ada upaya hukum selanjutnya.
"Jadi sekarang ini statusnya masih tahanan. Kalau jaksa mencabut gugatan baru secara otomatis Ahok menjadi terpidana," tuturnya.
Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan, langkah Basuki Tjahaja Purnama mencabut permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Momen Ridwan Kamil Soroti Kerja Ahok dan Anies di Debat Pilgub Jakarta
- Ketika Ridwan Kamil Jadikan Ahok & Anies Sasaran Tembak di Debat Terakhir
- Sindir Pram-Rano di Debat, Ridwan Kamil Menyeret Nama Ahok