Status Bendol Akan Diumumkan oleh sang Presiden

jpnn.com - JAKARTA – Manajemen Sriwijaya FC belum memberikan kepastian terhadap nasib Benny Dollo. Presiden klub Sriwijaya FC Dodi Reza Alex menjanjikan akan mengumumkan status Bendol –sapaan pelatih asal Manado itu- pada awal Januari 2016.

Namun, Dodi Reza member sinyal tetap akan mempertahankan Bendol. "Benny Dollo dipertimbangkan (melatih lagi SFC) karena sampai sekarang belum ada putusan terkait dia. Kami masih evaluasi, Januari awal diumumkan resminya," ungkap Presiden SFC Dodi ketika menghubungi wartawan Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group).

Lanjut Dodi, saat ini pihaknya sedang getol melakukan negosiasi, baik dengan pelatih maupun pemain. Sebab, mulai Januari nanti tim sudah harus mulai latihan menatap kompetisi PT Liga Indonesia yang akan kick off Maret mendatang.

Di tangan Bendol, Sriwijaya FC gagal dua kali di turnamen. Sebagai finalis Piala Presiden setelah menang walk out atas Bonek FC di fase delapan besar dan terhenti di penyisihan grup Piala Jenderal Sudirman.

Selama diarsiteki Bendol, permainan SFC juga dicap monoton karena hanya mengandalkan kecepatan pemain sayap dan kurang kreatif membangun serangan. Padahal, dari penilaian Pelatih Kas Hartadi yang pernah berikan trofi ISL 2011/2012 dan Inter Island Cup 2012, materi pemain SFC bagus di semua lini.

Bendol sendiri ketika dikonfirmasi secara terpisah mengaku sudah ketemu Manajer Sriwijaya Nasrun Umar pada Rabu lalu (23/12). Pertemuan itu membahas evaluasi kegagalan di Piala Jenderal Sudirman 2015. Sekaligus membicarakan apa saja yang akan direncanakan ke depan untuk persiapan hadapi kompetisi maupun turnamen.

"Tapi saya belum berikan pandangan, seharusnya seperti apa tim ini ke depan. Semua masih dalam pembahasan. Dari kesan yang ditunjukkan Pak Manajer dalam pertemuan itu, SFC masih welcome pada saya. Tapi, lihat saja nanti bagaimana karena semua harus menunggu pengumuman dari Presiden klub Januari mendatang," terang Bendol.

Bendol tak menampik jika saat pembicaraan dia memberikan masukan-masukan terkait kegagalan SFC di turnamen sebelumnya. Terutama saat gagal bersaing memperebutkan tiket delapan besar di Piala Jenderal Sudirman.