Status Gunung Ibu Turun jadi Level Siaga, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar Dingin

Badan Geologi mengkonfirmasi terdengar suara dentuman serta gemuruh pada beberapa kejadian erupsi hingga ke pos pengamatan Ibu, disertai lontaran lava pijar yang mencapai radius hingga sekitar 1,5 kilometer dari bibir kawah.

Wafid menyampaikan aktivitas kegempaan selama periode 1 – 27 Januari itu didominasi gempa vulkanik dangkal, gempa letusan, gempa hembusan, dan gempa tektonik jauh yang masih terjadi setiap hari.

Selama periode ini pihaknya merekam terjadi sebanyak 1.747 kali gempa letusan, 87 kali gempa guguran, 2.976 kali gempa hembusan, 427 kali gempa harmonik.

Kemudian terdapat sebanyak 25 kali gempa tornillo, 11.746 kali gempa vulkanik dangkal, 665 kali gempa vulkanik dalam, 88 kali gempa tektonik lokal, 1 kali gempa terasa (Skala IV MMI), dan 522 kali gempa tektonik jauh.

Badan Geologi mengingatkan masyarakat di sekitar Gunung Ibu juga harus mewaspadai potensi lahar di sungai-sungai yang berhulu dari bagian puncak saat terjadi hujan deras.

Hal ini mengingat menumpuknya material vulkanik di puncak Gunung Ibu potensi guguran lahar juga semakin besar.

Hasil survei terakhir petugas geologi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun lalu, didapati sedikitnya ada 300-500 ribu meter kubik ketebalan material vulkanik yang mengendap di sekitaran kawah aktif Gunung Ibu.

Endapan material vulkanik itu sewaktu-waktu terbawa turun bersama hujan deras melalui empat aliran sungai yang ada. (antara/jpnn)