Status Menurun, Gunung Agung Masih Ada Potensi Erupsi
jpnn.com, DENPASAR - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kemarin (29/10) menurunkan status Gunung Agung menjadi siaga setelah 37 hari berstatus.
Keputusan tersebut diambil setelah evaluasi tiga hari terakhir. Meski demikian, hal itu tidak lantas menutup potensi terjadinya erupsi.
Untuk itu, mereka meminta masyarakat tetap waspada.
Kepala PVMBG Kasbani menjelaskan, keputusan menurunkan status Gunung Agung memang sudah melalui analisis data visual dan kegempaan. Bahkan turut memperhitungkan potensi ancaman.
Tapi, aktivitas gunung tertinggi di Bali itu belum sepenuhnya mereda. ''Dan masih memiliki potensi meletus,'' ungkap Kasbani.
Data terakhir yang dikumpulkan petugas Pos Pantau Gunung Api Agung mulai pukul 00.00-18.00 Wita menjadi salah satu bukti bahwa aktivitasnya belum sepenuhnya reda.
Dalam data tersebut, gerakan yang disebabkan gempa vulkanik dangkal, vulkanik dalam, tektonik lokal, serta tremor nonharmonik masih terekam.
Meski begitu, jumlahnya memang tidak banyak. Menurut Kasbani, sejak Jumat (20/10) aktivitas kegempaan Gunung Agung turun drastis.
''Dan turun perlahan setelahnya hingga hari ini (kemarin),'' imbuhnya.
Aktivitas gunung tertinggi di Bali itu belum sepenuhnya mereda
- Gunung Agung Meletus, Warga Diimbau Jangan Panik
- Sekolah di Luar Zona Bahaya Kembali Dibuka
- Dirjen PKH: Tim Satgas Tetap Siaga Selamatkan Ternak
- Gunung Agung Sudah Berstatus Siaga, PVMBG Terus Memantau
- Setelah 38 Hari, Kini Status Gunung Agung Diturunkan
- Status Awas Gunung Agung Diturunkan Jadi Siaga