Status Peredaran Narkotika di Indonesia Meningkat Jadi Begini
jpnn.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) meningkatkan status peredaran Narkotika di Indonesia menjadi waspada. Kepala BNN, Komisaris Jenderal Budi Waseso, menilai peningktana status itu perlu dilakukan karena peredaran narkotika asudah sangat berbahaya dan makin merusak generasi bangsa.
"Daya rusak narkoba lebih rusak dari korupsi dan teroris. Tidak salah presiden meletakkan saya disini. Narkoba itu pelan-pelan efeknya tapi dashyat dakmpaknya," kata Budi Waseso, Rabu (14/10)
Lebih lanjut, para pengedar bandar besar, selain memiliki akses yang luas mereka juga didukung dengan kekuatan materi yang mumpuni sehingga peredaran narkoba di Indonesia setiap tahunnya meningkat.
"Pelakunya melibatkan lintas negara didukung finansial yang kuat. Contoh Fredi Budiman, dia punya finansial yang kuat sehingga membuat operasi peredaran narkoba di Indonesia," bebernya.
Karenanya, Ia akan mengevaluasi setiap pengedar dan pengguna narkoba diberikan efek jera. Seperti diketahui, adanya payung hukum khusus Narkoba bagi setiap pengguna akan difasilitasi oleh negara untuk kesembuhannya.
"Harus ada efek jera. Uang negara akan habis untuk rehabilitasi. Bahkan mereka tak jera, keluar rehab diulangi lagi. Setiap tahun meningkat penggunanya, cukup pelaku hanya melapor 'lapor saya hanya korban', terus minta di rehab," bebernya. (mg4/jpnn)
Badan Narkotika Nasional (BNN) meningkatkan status peredaran Narkotika di Indonesia menjadi waspada. Kepala BNN, Komisaris Jenderal Budi Waseso,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Connie Tanggapi Status Tersangka Hasto, Lalu Bicara Kasus Pencucian Uang Kakak & Adik
- Kompolnas Temukan Fakta Baru soal Pemerasan Polisi Terhadap Penonton DWP
- Temukan Aset yang Tak Dilapor, KPK Proses Kepala BPJN Kalbar
- Mahasiswi UPI Tewas Terjatuh, Polisi Ungkap Fakta Baru
- Gelombang Tinggi Diprediksi Terjadi di Laut Banten, BMKG Imbau Nelayan Waspada
- Usut Penyebab Mahasiswi UPI Bandung Jatuh dari Lantai 2 Gymnasium, Polisi Periksa CCTV