Status Sih Pemulung, Penghasilan Kalahkan Gaji Pokok PNS

jpnn.com - BANJARMASIN – Tempat pembuangan akhir (TPA) Basirih terletak 14 km di sebelah selatan kota Banjarmasin. Sekitar 600 ton sampah setiap harinya diangkut ke tempat pembuangan akhir tersebut.
Jenisnya lengkap. Mulai dari plastik hingga bekas makanan. Ada juga peralatan rumah tanggal seperti benda-benda elektronik dan lainnya.
Namanya juga pembuangan akhir. Baunya tentu saja menyengat. Masyarakat umum mungkin tak mau berkunjung ke sana. Karena membayangkan saja sudah malas. Apalagi jika harus bergelut dalam puluhan ribuan ton sampah.
Tapi hal itu justru tak berlaku bagi para pemulung. Bermodalkan sebuah keranjang, mereka mengais setiap sampah
Itulah pemandangan pagi hari di Tempat Pembuang Akhir (TPA) Basirih dengan ratusan pemulungnya.
“Kami biasanya dari subuh sampai siang mencari sampahnya. Kalau pria biasanya sore sampai malam bahkan tengah malam. Karena di sini sampahnya datang terus selama 24 jam,” kata Marsyitah (34) seperti dilansir Radar Banjarmasin, Minggu (16/10).
Di balik sosoknya yang mungkin terlihat sangat kotor dan profesi yang agak ‘memalukan’ ini, penghasilan yang mereka kumpulkan bisa dibilang di atas gaji pokok PNS.
Bayangkan, paling sedikit dalam satu hari dari mengumpulkan sampah-sampah tersebut, mereka rata-rata bisa memperoleh Rp 75 ribu.
BANJARMASIN – Tempat pembuangan akhir (TPA) Basirih terletak 14 km di sebelah selatan kota Banjarmasin. Sekitar 600 ton sampah setiap harinya
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit