Steak Daging Merah dan Susu Segar untuk Pemain Persija
Di leg kedua, sama. Enam pemain pengganti juga masuk. Dua pemain andalan, Riko Simanjuntak dan Marko Simic, tak dimainkan penuh selama 90 menit.
’’Sebelum pertandingan, saya diskusi kepada pemain. Siap atau tidak, lelah atau kuat. Saya tidak mau paksa,’’ ujarnya.
Saat pertandingan pun, pelatih asal Brasil itu bakal secepatnya mengambil keputusan jika melihat pemainnya kelelahan atau cedera. Menggantinya di luar skema yang sudah disusun.
’’Tidak peduli main bagus atau tidak. Saya tidak mau ada cedera, saya lihat harus diganti, ya diganti,’’ ungkapnya.
Dia juga tidak memberikan latihan yang keras selama di Solo. Saat jeda antarsemifinal, misalnya, Teco hanya memberikan latihan ringan bersifat recovery dan peregangan otot. Bahkan, untuk pemain yang turun di leg pertama, hanya ada senam ringan di pinggir lapangan.
Sebab, bagi Teco, dua turnamen yang diikuti Persija sama-sama penting. Jika juara Piala Presiden, bisa dibilang itu akan jadi gelar paling berarti Persija sejak menjuarai Liga Indonesia pada 2001.
Sedangkan di Piala AFC, sudah 16 tahun Persija tidak bermain dalam ajang tersebut. ’’Saya tidak mau menunggu 16 tahun lagi untuk itu. Jadi, saya harus benar-benar serius,’’ ucapnya.
Selain mengatasinya dengan rotasi pemain, Teco yang dibantu staf pelatih juga memberikan berbagai suplemen khusus. Misalnya, larangan makan daging sebelum pertandingan.
Persija harus bermain tiga kali dalam lima hari. Bali United malah menjalani jumlah pertandingan serupa dalam empat hari.
- Rekor Tandang Persik Mengerikan, tetapi Persija Tak Gentar
- Kick Off Persija Vs Persik Mengalami Perubahan Waktu
- Begini Perasaan Bintang Bali United Kembali Bertemu Shin Tae Yong
- Timnas Indonesia Gelar 1 Uji Coba Sebelum Piala AFF 2024
- Persib Berterima Kasih Kepada Liga 1 dan Bali United
- Klasemen Liga 1 Setelah Dewa United Vs Bali United Hanya Diwarnai Satu Gol