Stereotip Masih Jadi Hambatan Perempuan Memimpin Perusahaan

jpnn.com, JAKARTA - Sejatinya masalah stereotip dianggap masih menjadi hambatan tersendiri bagi perempuan dalam mewujudkan mimpinya dalam memimpin perusahaan.
Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Maya Juwita.
Menurut Maya, budaya paternalistik di dunia membuat perempuan dianggap kurang tepat untuk menjadi pemimpin tertinggi dalam satu organisasi.
"Selain masih kentalnya budaya kepemimpinan paternalistik, masalah stereotip juga menjadi hambatan tersendiri bagi perempuan," ungkap Maya, Selasa (8/3).
Maya mengatakan perempuan dianggap kurang bisa dalam mengaktualisasi dirisehingga jadi penghambat untuk memperoleh promosi.
"Perempuan dianggap cenderung lebih sulit membangun jaringan dan relasi," katanya.
Kendati demikian, menurut Maya, anggapan-anggapan seperti itu masih saja dirasakan atau berlaku di lingkungan perusahaan baik sadar maupun tidak sadar.
"Itu sumber masalahnya kalau kita bicara tentang apa yang terjadi dengan fenomena ketimpangan gender atau glass ceiling," kata Maya dalam acara diskusi Katadata dengan tema "Breaking The Glass Ceiling".
Sejatinya masalah stereotip dianggap masih menjadi hambatan tersendiri bagi perempuan dalam mewujudkan mimpinya dalam memimpin perusahaan.
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- KPPI 2025 Siap Digelar, PENEMU Dorong Perempuan Ambil Peran Strategis
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- JATMA Aswaja Tegaskan Komitmen Bangun Ekonomi Umat dan Cinta Tanah Air
- Proyeksi IMF, Indonesia Peringkat 7 PDB Terbesar Dunia pada 2025
- Catatan Utang Indonesia Terbaru, Sebegini Nilainya