Stereotip Masih Jadi Hambatan Perempuan Memimpin Perusahaan
jpnn.com, JAKARTA - Sejatinya masalah stereotip dianggap masih menjadi hambatan tersendiri bagi perempuan dalam mewujudkan mimpinya dalam memimpin perusahaan.
Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Maya Juwita.
Menurut Maya, budaya paternalistik di dunia membuat perempuan dianggap kurang tepat untuk menjadi pemimpin tertinggi dalam satu organisasi.
"Selain masih kentalnya budaya kepemimpinan paternalistik, masalah stereotip juga menjadi hambatan tersendiri bagi perempuan," ungkap Maya, Selasa (8/3).
Maya mengatakan perempuan dianggap kurang bisa dalam mengaktualisasi dirisehingga jadi penghambat untuk memperoleh promosi.
"Perempuan dianggap cenderung lebih sulit membangun jaringan dan relasi," katanya.
Kendati demikian, menurut Maya, anggapan-anggapan seperti itu masih saja dirasakan atau berlaku di lingkungan perusahaan baik sadar maupun tidak sadar.
"Itu sumber masalahnya kalau kita bicara tentang apa yang terjadi dengan fenomena ketimpangan gender atau glass ceiling," kata Maya dalam acara diskusi Katadata dengan tema "Breaking The Glass Ceiling".
Sejatinya masalah stereotip dianggap masih menjadi hambatan tersendiri bagi perempuan dalam mewujudkan mimpinya dalam memimpin perusahaan.
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank
- Hingga Kuartal III 2024, Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 62,5 Triliun
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial