Stimulus Ekonomi Tak Sentuh Pedesaan
Senin, 09 Februari 2009 – 15:37 WIB
JAKARTA - Stimulus ekonomi sebesar Rp 71 triliun untuk penanggulangan krisis ekonomi dinilai salah kaprah karena tidak menyentuh sektor pedesaan. Padahal, dari hasil penelitian International Centre for Applied Finance and Economics (InterCAFE) Institut Pertanian Bogor (IPB) krisis perekonomian global nyata-nyata telah memperburuk sektor perekonomian masyarakat di pedesaan. Penyebab lainnya adalah desa telah terkena imbas PHK dari kegiatan perekonomian di perkotaan dan maupun TKI. "Mereka akan pulang kampung. Ini ikut menambah beban di desa," kata Iman.
Hasil penelitian lembaga Inter-CAFE yang disampaikan di Jakarta, Senin (9/2) terungkap krisis global telah melanda pedesaan di setidaknya delapan provinsi yakni Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Direktur Inter-CAFE Iman Sugema menjelaskan, terdapat beberapa penyebab sehingga krisis di wilayah pedesaan jauh lebih parah dibanding kota.
"Faktor penyebabnya antara lain harga komoditas perkebunan yang merosot tajam di pasar global, khususnya sawit (CPO). Dampaknya jelas, pemutusan hubungan kerja pada buruh tani. Tentu ini tidak tercatat karena mereka di sektor informal," sebutnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Stimulus ekonomi sebesar Rp 71 triliun untuk penanggulangan krisis ekonomi dinilai salah kaprah karena tidak menyentuh sektor pedesaan.
BERITA TERKAIT
- Pertemuan Hangat Menko Airlangga dan Sekjen OECD Mathias Cormann, Ini yang Dibahas
- Rakor Oplah di Sulsel, Plt Dirjen Hortikultura Tekankan Pentingnya Pergerakan Cepat
- PLN Indonesia Power Raih Platinum Rank di Ajang ASRRAT 2024
- Mantap! PNM Raih Penghargaan di Ajang Investor Daily ESG Appreciation Night
- Investasi Pertamina Dinilai Penting untuk Kembangkan Bisnis & Jamin Ketahanan Energi Nasional
- Jelang Nataru 2024, ASDP Resmi Pakai Tiket Online untuk Penyeberangan di Aceh