Stimulus Ekonomi Tak Sentuh Pedesaan
Senin, 09 Februari 2009 – 15:37 WIB
Disebutkannya, akibat dari krisis saat ini adalah indeks kemiskinan desa yang sudah lebih tinggi ketimbang perkotaan menjadi semakin tinggi. Selain itu, tingkat kesejahteraan petani turun tajam.
Karenanya Iman mengingatkan, semestinya jumlah stimulus ekonomi untuk pedesaan diperbesar. "Yang sekarang ini hanya Rp 1,05 triliun dari Rp 71 triliun yang disediakan. Salahnya, stimulus justru lebih berorientasi saving yang menguntungkan pengusaha, orang kaya, atau wilayah perkotaan," tegasnya.
Pada kesempatan sama, peneliti Inter-CAFE Nunung Nuryantono, menambahkan, pola stimulus harus segera diubah agar lebih berorientasi ke desa. "Jangan lupa, desa sudah terbukti menjadi penyelamat krisis 1998," tuturnya.
Nunung mengingatkan, jika pola stimulus tidak dibuah maka krisis pedesaan tidak hanya ada di delapan provinsi namun akan semakin meluas di lima provinsi lainnya. " Pedesaan di lima provinsi seperti Kalimantan Barat, Kelimantan Tengah, Sumatera Barat, Lampung dan Yogyakarta, juga sudah ada di ambang krisis," sebutnya.
JAKARTA - Stimulus ekonomi sebesar Rp 71 triliun untuk penanggulangan krisis ekonomi dinilai salah kaprah karena tidak menyentuh sektor pedesaan.
BERITA TERKAIT
- Standard Chartered Indonesia Pimpin Sejumlah Diskusi Strategis di Inggris
- Pertemuan Hangat Menko Airlangga dan Sekjen OECD Mathias Cormann, Ini yang Dibahas
- Rakor Oplah di Sulsel, Plt Dirjen Hortikultura Tekankan Pentingnya Pergerakan Cepat
- PLN Indonesia Power Raih Platinum Rank di Ajang ASRRAT 2024
- Mantap! PNM Raih Penghargaan di Ajang Investor Daily ESG Appreciation Night
- Investasi Pertamina Dinilai Penting untuk Kembangkan Bisnis & Jamin Ketahanan Energi Nasional