Stimulus Sektor Perumahan Buat KPR Subsidi Semakin Subur

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan langkah pemerintah menjadikan sektor perumahan sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi dipercaya tidak hanya mendongkrak sektor properti.
Pasalnya, sektor tersebut diyakini akan memiliki dampak turunan terhadap 170 industri terkait.
"Sektor properti di segmen menengah ke bawah trennya masih cukup baik. Asal stimulusnya tepat sasaran bisa berdampak ke sektor lain misalnya pertambangan pasir, industri kaca keramik, dan transportasi logistik," ucap Bhima di Jakarta, Kamis (27/2) malam.
Bhima menambahkan, stimulus sektor perumahan yang diberikan pemerintah tersebut diyakini juga akan mendongkrak kredit konsumsi perbankan khususnya KPR Subsidi.
Segmen bagi wong cilik ini diperkirakan ikut terdongkrak dan akan tumbuh subur.
"Setidaknya pertumbuhan kredit konsumsi tidak terlalu rendah dibawah 5 persen. Karena mengandalkan kredit kendaraan bermotor cukup sulit, maka KPR segmen MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) jadi jalan keluarnya," paparnya.
Terpisah, Ekonom Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Fajar B. Hirawan menilai langkah pemerintah yang menjadikan sektor perumahan sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi sudah tepat.
Sebab, sektor perumahan merupakan bagian sektor konstruksi.
Langkah pemerintah yang menjadikan sektor perumahan sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi dinilai sudah tepat.
- Adhome Bikin Akses Properti Lebih Mudah dan Transparan
- Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Tanah Sediakan Lahan 33,116 Hektare
- Savyavasa, Hunian Kelas Atas yang Jadi Rebutan Pembeli
- Warga YVE Habitat Berpotensi Kehilangan Rumah Akibat PKPU di PN Jakpus
- Rumah123 dan Ringkas Berkolaborasi untuk Permudah Akses KPR
- Kementerian PKP Groundbreaking Pembangunan 500 Rumah Gratis Adaro untuk MBR