STNK-BPKB Langka, SBY Diminta Tegur Kapolri
Kamis, 30 Mei 2013 – 10:55 WIB
Berdasarkan pendataan IPW, untuk satu blanko STNK, Polri atau pemerintah meraih untung 233 persen. Sementara itu untuk BPKB dan SIM masing-masing keuntunganya 321 persen dan 426 persen.
"Harga selembar STNK misalnya Rp15.000 dan dijual ke masyarakat Rp50.000. Harga SIM Rp19.000 dijual ke masyarakat Rp100.000, di luar pungli," terang Neta.
Dari sana dapat terlihat keuntungan Polri dalam bisnis STNK, BPKB, dan SIM sangat besar. Menurut Neta, rata-rata setiap tahun Polri mendapat untung bersih mencapai Rp2 triliun. Untuk tahun 2013 naik mencapai Rp2,539 triliiun. "Angka itu masih di luar pungli," kata dia.
Dengan adanya keuntungan besar, sangat tidak etis jika stok STNK dan BPKB bisa habis. Apalagi menurut Rencana Umum Pengadaan Barang dan Jasa untuk Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2013 Korlantas Polri Nomor: Peng/1/I/2013/Korlantas tanggal 10 Januari 2013 disebutkan pengadaan STNK-BKPB itu dilakukan antara Januari hingga Pebruari 2013. "Artinya Korlantas sudah melanggar komitmen yang dibuatnya sendiri," ujar Neta.
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menilai, habisnya blanko Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik
BERITA TERKAIT
- Asdamindo: Standar Kebersihan dan Praktik Sanitasi Depot Air Minum Kunci Kesehatan
- Tim Hukum Hasto Nilai Banyak Saksi yang Dipanggil KPK Tak Memberikan Keterangan Baru
- Komentari Usulan MBG Pakai Dana Zakat, Istana: Sangat Memalukan!
- Dukung Program Makan Gratis Bergizi, GKSI Bagikan 15 Ribu Susu
- 69% Honorer Satpol PP Belum Dapat Formasi PNS dan PPPK, Pantesan Demo Besok
- Kapolri: Direktorat PPA-PPO Hingga Polda-Polres Dukung Perlindungan Perempuan dan Anak