Stok Gula Rafinasi Menipis, Presiden Perlu Turun Tangan
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan, surat dari Asosiasi Industri Minuman Ringan(Asrim) kepada Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, 4 Januari lalu, perlu disikapi dengan bijak.
Dalam surat itu Asrim menyatakan bahwa ketersediaan stok gula rafinasi yang ada di anggota Asrim maupun di tingkat produsen gula rafinasi sesuai standar mutu bahan baku industri minuman, hanya mencukupi hingga akhir Januari 2021.
"Saya kira kalau gula rafinasi belum ada atau tersedia, maka yang dikhawatirkan adalah anggota Asrim menghentikan produksi. Ini tentu akan berdampak negatif, mungkin pada hilangnya produk minuman produksi lokal di pasaran Indonesia dan PHK di pabrik-pabrik," ujar Uchok dalam keterangannya, Kamis (28/1).
Untuk itu, Uchok berharap Presiden Joko Widodo ikut bersikap. Paling tidak memerintahkan menteri perindustrian segera melakukan langkah terobosan yang diperlukan.
Uchok lebih lanjut mengatakan, salah satu masalah pasok gula rafinasi saat ini, jalur birokrasi perizinan terlalu panjang.
Industri makanan dan minuman juga tidak dapat mengimpor sendiri bahan gulanya.
Selain itu, tidak semua produsen gula rafinasi yang mampu memproduksi gula rafinasi sesuai standar industri tersebut.
Lebih lanjut mantan pendiri FITRA ini mengatakan, izin impor gula mentah terkesan hanya diberikan pada perusahaan yang berafilasi atau merupakan anggota asosiasi tertentu saja.
Presiden Joko Widodo dinilai perlu segera turun tangan menyikapi permasalahan stok gula rafinasi yang mulai menipis.
- Patroli ke Pasar Tradisional, Tim Polres Pelalawan Pantau Ketersediaan Sembako Menjelang Nataru
- Ridwan Kamil Kalah di Quick Count, Tim Pemenangan Klaim Ada Kecurangan
- Cegah Serangan Fajar, Bawaslu Kepulauan Seribu Sita Paket Sembako di Masa Tenang
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan