Stok Obat RSUD Kosong, Ani Diminta Segera Lakukan Terobosan
jpnn.com, BATAM - Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad meyakini Direktur RSUD Embung Fatimah Ani Dewiyana yang dilantik Januari lalu dapat membawa manajemen rumah sakit itu ke arah yang lebih baik.
Dia menyampaikan, kini sang direktur tengah menata terkait manajemen RSUD Embung Fatimah.
"Kami sudah katakan sejak awal, kami optimis beliau dapat selesaikan persoalan di RSUD Embung Fatimah," ucap Amsakar, Rabu (17/1) siang.
Untuk itu, pihaknya sebagai pimpinan menunggu gebrakan dokter yang sebelumnya bertugas di Rumah Sakit Umum Provinsi Kepri itu. Dalam hal ini, pihaknya akan melihat kinerja Ani hingga sebulan ke depan.
"Mereka sudah siapkan pola untuk menyelesaikan utang kerja itu, lebih detilnya ibu Ani bisa paparkan ini," kata Amsakar.
Dia mengungkapkan, selain penataan manajerial, Ani disebut punya komitmen untuk tidak menganggu anggaran obat-obatan maupun barang habis pakai (BHP) walau kini Pemko Batam tengah melakukan pengehmatan dari sisi belanja, terlbih belanja pegawai.
"Buktinya saat rapat rasionalisasi, mereka katakan persoalan stok obat kosong dan BHP tidak akan diutak atik (dirasionalisasi)," ungkapnya.
Untuk diketahui, persoalan kurangnya obat dan BHP di rumah sakit terakreditasi B itu kerap terjadi. Alhasil pasien terpaksa membeli obat diluar dengan merogoh kocek yang lebih banyak.
Direktur RSUD Embung Fatimah Ani Dewiyana yang dilantik Januari lalu diyakini dapat membawa manajemen rumah sakit itu ke arah yang lebih baik.
- PPPK 2024 Tahap II, 204 Tenaga Non-ASN Sudah Mendaftar
- Penjelasan Polisi Terkait Kronologi Bentrokan Warga dengan Pekerja di Rempang Galang Batam
- Puluhan Juru Parkir Liar di Kota Batam Ditertibkan Polda Kepri
- Tahanan Ditemukan Tewas Tergantung di Rutan Kejari Batam, Petugas Dengar Ada Teriakan
- Polda Riau Sita 4 Apartemen Senilai Rp 2,1 Miliar di Batam, Salah Satunya Milik Bang Uun
- 2.913 Peserta Siap Ikuti Seleksi Kompetensi PPPK di Batam