Stok Sapi di Feedlot 19 Ribu Ekor
Jumat, 21 Desember 2012 – 06:01 WIB
Thomas mengatakan sangat sulit memperkirakan konsumsi daging karena pergerakannya sangat dinamis. Pergerakan tersebut, lanjutnya membuat pemerintah salah langkah menyusun rencana swasembada. Konsumsi daging mengikuti pergerakan perekonomia masyarakat. Pada 2011 konsumsi daging mencapai 1,9 kg per tahun per kapita dan pada 2012 mencapai 2,2 kg per tahun per kapita. "Bukan hal yang mustahil jika konsumsi naik naik hingga 7 kg per tahun per kapita seperti seperti Malaysia," katanya.
Baca Juga:
Sementara itu, pada kesempatan yang berbeda, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengungkapkan kelangkaan terjadi akibat banyaknya sapi dari Jawa yang tersedot ke Kalimantan. Secara tak langsung itu mempengaruhi pasokan daging segar di Jawa khususnya Jakarta.
Berkurangnya jumlah kuota sapi ke Jakarta, membuat Rumah Pemotongan Hewan (RPH) kekurangan stok. Bayu member contoh, RPH Dharmajaya Cakung saat ini memotong sapi 10-15 persen dari kapasitas. Hingga saat ini, ia belum mau mengungkapkan tambahan kuota impor daging beku pada 2013. "Kuota usulan impor daging tahun 2013, 100-105 ribu ton tetap akan kita bicarakan. Yang penting kuota impor 80.000 ton direalisasikan dulu," ucap Bayu.(uma)
JAKARTA - Bayang-bayang kelangkaan daging sapi masih terus mengancam Indonesia. Pasalnya saat ini, stok sapi siap potong di perusahaan penggemukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia