Stok Solar dan Premium Menipis
Belum Ada Kepastian Tambahan Dari Pemerintah
Jumat, 19 November 2010 – 07:56 WIB
BPH Migas memperkirakan bahwa konsumsi BBM bersubsidi sampai akhir tahun akan menembus 40,1 juta KL. Terdiri dari 13,1 juta KL solar, 3,8 juta KL mitan, dan 23,2 juta KL premium. Sementara alokasi kuota BBM subsidi 2010 berdasarkan APBN totalnya hanya mencapai 36,5 juta KL. Meliputi 11,2 juta KL solar, 3,8 juta KL mitan dan 21,45 juta KL premium.
"Jika subsidi (BBM) kita tepat sasaran, kuota 36,5 juta (kiloliter) dapat tercapai," kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM Saryono Hadiwijoyo pada kesempatan yang sama.
Memang tak bisa dipungkiri bahwa dari tahun ketahun jumlah kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua terus meningkat. Peningkatan ini sejalan dengan penambahan penduduk Indonesia maupun peningkatan ekonomi. Namun hal tersebut juga menjadikan masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi malah yang banyak menikmati BBM bersubsidi. Dia mencontohkan kasus salah sasaran BBM subsidi dari pengalaman pribadi. Seorang rekannya yang tinggal di kawasan elit Pondok Indah,
"Jakarta, hanya memiliki satu anak namun memiliki kendaraan roda empat hingga 10 unit. Apabila sang teman tersebut menggunakan BBM bersubsidi sekira 20 liter per hari untuk satu mobil saja, maka konsumsi untuk 10 unit mobil bisa mencapai 200 liter.
Tetap Salurkan
JAKARTA - Stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjelang akhir tahun semakin langka seiring menipisnya alokasinya saat ini. Apabila pemerintah
BERITA TERKAIT
- Begini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Agar Berorientasi Ekspor
- Bank Mandiri Bersama 3 BUMN Salurkan Bantuan bagi Putra Putri TNI & Polri
- Ini Tujuan Bea Cukai Berpartisipasi dalam Program Pemberdayaan UMKM di Indonesia
- Grup RS Siloam Punya Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Mantap! Epson Borong Penghargaan di Ajang Good Design Awards 2024
- Menjelang Munas DEKOPIN, Siapa yang Layak Memimpin?