Stop Berdebat, Perbanyak Kerja untuk Rakyat
Minggu, 19 Februari 2012 – 14:41 WIB

Stop Berdebat, Perbanyak Kerja untuk Rakyat
JAKARTA - Hasil survei Center For Strategic and International Studies (CSIS) yang menempatkan Partai Demokrat (PD) masih unggul dibanding partai lainnya, diharapkan tak membuat kader partai pimpinan Anas Urbaningrum itu berpuas diri. Sebaliknya, politisi PD terutama yang duduk di kursi legislatif ataupun eksekutif harus bisa mendongkrak kinerja agar pada Pemilu 2014 nanti partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap menjadi pemanang. Menurutnya, SBY selaku Ketua Dewan Pembina PD telah memberi instruksi agar semua kader fikus bekerha demi rakyat. Instruksi itu, lanjut Saan, juga sudah ditindaklanjuti Ketua Umum PD Anas Urbaningrum dengan berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat
Wakil Sekjen PD, Saan Mustopa, menyatakan, meski dalam survei CSIS itu partainya masih unggul dari partai lain namun tak bisa dipungkiri bahwa di sisi lain terjadi penurunan. Karenanya di tengah beragam berita negatif yang mengarah ke PD, tak semestinya jika kader-kader partai berkomentar yang tak perlu dan kontraproduktif.
"Lebih baik bagi kita fokus melakukan kerja-kerja partai yang riil daripada ikut-ikut perdebatan tak penting. Jauh lebih baik kita berkomunikasi langsung dengan rakyat," kata Saan di sela-sela acara pengobatan massal gratis di Desa Tunggakjati, Karawang, Jawa Barat, Mingu (19/2).
Baca Juga:
JAKARTA - Hasil survei Center For Strategic and International Studies (CSIS) yang menempatkan Partai Demokrat (PD) masih unggul dibanding partai
BERITA TERKAIT
- Paslon Cecep - Asep Memenangi PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya
- Geruduk Bawaslu Bengkulu Selatan, Pendukung Suryatati-Ii Sumirat Tuntut Paslon 03 Didiskualifikasi
- BPOM-BPJPH Temukan 9 Pangan Olahan Mengandung Babi, Ade Rezki Dorong Kolaborasi Pengawasan
- Legislator Nilai Tak Lazim Penggunaan Pasal Perintangan Penyidikan Direktur JakTV
- AS Kritik QRIS-GPN, Marwan Demokrat Minta Pemerintah Berdiri Tegak pada Kedaulatan Digital
- Wajar Banyak yang Tidak Suka Monolog Gibran, Ini Analisis Efriza