Stop Ketidakpercayaan Jakarta-Papua!
Senin, 22 November 2010 – 08:39 WIB
JAYAPURA - Kehadiran Presiden Bambang Susilo Yudhoyono (SBY) di Papua nampaknya mengundang perhatian semua kalangan masyarakat . Menurut Kepala Pusat Kajian Demokrasi (Democratic Center) Universitas Cenderawasih Jayapura, DR. Mohammad Abud Musa"ad, M.Si, kunjungan Presiden SBY ini bisa dikatakan sebagai salah satu hadiah bagi usia 9 tahun pelaksanaan UU Otsus di tanah Papua. "Ya, hendaknya kehadiran Presiden SBY harus dijadikan momentum untuk mengevaluasi dan merekonstruksi UU Otsus yang dinilai sudah tidak mampu mengakomodir dinamika sosial politik masyarakat Papua. Termasuk kehadiran SBY harus pula dijadikan sebagai alasan untuk menyudahi ketidaksaling percaya antara Jakarta dengan Papua," ungkapnya saat menghubungi Cenderawasih Pos, Minggu (21/11).
"Kehadiran Presiden SBY di Papua ini juga memiliki makna filosofis strategis, karena 21 November merupakan dimulainya suatu babak baru bagi sejarah pemerintahan dan pembangunan di Papua, yakni ditetapkannya UU 21 Tahun 2001 tentang Otsus Papua pada 21 November 2001 silam," katanya.
Baca Juga:
Dengan demikian, pihaknya mengharapkan kehadiran SBY dapat memberi injeksi energi positif bagi semua stakeholders sebagai modal dasar dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Papua, terutama terkait dengan permasalahan Otsus yang dikembalikan oleh sejumlah masyarakat Papua akibat dari kekecewaan terhadap pelaksanaan Otsus di Papua ini.
Baca Juga:
JAYAPURA - Kehadiran Presiden Bambang Susilo Yudhoyono (SBY) di Papua nampaknya mengundang perhatian semua kalangan masyarakat . Menurut Kepala Pusat
BERITA TERKAIT
- Pengemudi Mobil Dinas BM 52 Minta Maaf di Kantor Polisi
- DPRD Babel Didesak Bentuk Pansus Kerugian Lingkungan
- Panen Raya Jagung, Brimob Polda Jateng Ingin Berkontribusi Mendukung Program Prabowo
- Wamentan Sudaryono: Riau Bakal jadi Percontohan Terbaik Tumpang Sari Jagung
- Geram, Warga Adang Mobil Pelat Merah BM 52 yang Lawan Arus Saat Macet di Lintas Pekanbaru-Siak
- Elf Terguling di Sukabumi, Rombongan Dosen Jadi Korban