Stop Mei

Oleh Dahlan Iskan

Stop Mei
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Di Surabaya Pendeta Alex ini amat terkenal. Ia-lah pendiri gereja Bethany di Semolowaru, Surabaya. Yang gerejanya sangat besar dengan arsitektur dom --seperti sebuah convention center.

Bethany lantas dikenal sebagai gereja yang kaya raya. Dengan jemaat yang kaya-kaya.

Ketika Bethany mengembangkan diri ke Jakarta, Niko-lah yang dipercaya sebagai pimpinan Bethany wilayah barat. Niko menjadi terkenal di Jakarta. Jemaatnya terus bertambah. Lalu mendirikan gereja sendiri di luar Bethany --Gereja Bethel Indonesia.

Gereja baru itu menempati Gereja Bethany yang di Jakarta itu --entah bagaimana hitungannya. Di pusatnya sendiri, di Surabaya, Bethany juga pecah, bahkan sangat serius.

Saling pecat. Pun antara anak kandung dan bapak biologis. Saling gugat pula ke pengadilan.

Bethany punya ratusan cabang. Termasuk beberapa di Amerika Serikat. Saya pernah ke salah satu cabang gerejanya. Yang di Philladelphia.

Perkembangan gereja Niko juga pesat. Kini sudah punya 700 cabang di seluruh Indonesia. Juga di luar negeri.

Akan hal Stephen Tong, untuk apa diperkenalkan? Ia sudah lebih dari terkenal. Ia-lah salah satu pendiri Institut Injil Indonesia di Batu, Malang.

Ternyata di semua agama ulamanya terbelah dalam menyikapi Covid-19. Agama pun terguncang. Islam, Kristen kurang lebih sama. Khususnya di kalangan ulama-ulamanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News