Stop Pembagian Spektrum Frekuensi Gratis!
Jumat, 05 Agustus 2011 – 01:42 WIB

Pendiri Center for Indonesia Telecommunications Regulation Study (Citrus), Asmiati Rasyid (kanan) bersama dengan pembicara lainnya pada bincang seluler di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (4/8). ist
Menurut Asmiati yang juga head Of Citrus, spektrum yang merupakan SDA yang terbatas dan memiliki peran yang strategis bernilai ekonomi tinggi harus dikelola dengan baik untuk kesejahteraan bangsa. Kata dia, pengelolaan spektrum harus sesuai dengan ultimate goals dari kebijakan persaingan industri strategis. "Bukan saja untuk kepentingan pemain tetapi juga harus memberikan manfaat untuk negara dan rakyat banyak," tukasnya.
Baca Juga:
Asmiati lantas menyebut India yang menjadikan spektrum frekuensi sebagai bisnis yang sangat menguntungkan. Qualcomm selaku pemenang tender BWA di India rela membayar USD 1,1 milyar untuk empat kota, Delhi, Mumbai, Karala dan Haryana. (awa/jpnn)
JAKARTA – Pendiri Center for Indonesia Telecommunications Regulation Study (Citrus), Asmiati Rasyid mengatakan lisensi spektrum frekuensi di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Soal Keluhan AS Terhadap Barang Bajakan di Mangga Dua, Kemendag Bilang Begini
- Sinarmas Investama Ajak Generasi Muda Melek Investasi Digital
- Sejumlah Tokoh Ikut Tenangkan Nasabah Bank DKI dan Imbau Tidak Kosongkan Rekening
- SPBH Milik PLN IP Bakal Jadi Kunci Penting Mewujudkan Transportasi Berbasis Hidrogen
- Talenta Unggul Mampu Memperkuat Hilirisasi Pertambangan
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis