Strategi Antam Bersinar Panen Pujian
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean angkat topi atas strategi PT Antam agar terhindar dari kerugian akibat kebijakan pemerintah yang melarang untuk melakukan ekspor mineral mentah.
Pasalnya, kebijakan tersebut membuat beberapa industri pertambangan harus mengalami kerugian. Tahun lalu, BUMN yang bergerak di sektor pertambangan ini mengalami rugi sekitar Rp 775 miliar.
Ferdinand mengatakan, langkah itu patut diapresiasi. Meski, strategi menerapkan program penghematan biaya dan optimalisasi kinerja operasional tidak dapat membebaskan Antam dari kerugian seperti tahun lalu.
"Apa yang dilakukan oleh Antam untuk mencoba berhemat dan menerapkan optimalisasi tidaklah bisa menjaga Antam dari kerugian. Tapi apa yang dilakukan oleh Antam patut diapresiasi, meski cara itu hanya bisa mengurangi sedikit kerugian yang akan dialami akibat ekspor yang belum bisa dilakukan oleh Antam," kata Ferdinand kepada JPNN.com, Senin (30/3).
Menurut Ferdinand, kerugian yang diderita oleh Antam sebesar Rp 775 miliar karena kebijakan tersebut juga harus menjadi tanggungjawab pemerintah. "Pemerintah harus memberikan perhatian khusus kepada Antam supaya BUMN ini tidak sampai rugi besar dan tidak bisa menyumbang pendapatan negara," tegas Ferdinand. (chi/jpnn)
JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean angkat topi atas strategi PT Antam agar terhindar dari kerugian akibat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024