Strategi Baru Indonesia untuk Kurangi Emisi Global
Direktur Tata Kelola NEK KLHK, Wahyu Marjaka, menjelaskan pentingnya akuntabilitas melalui sistem, seperti SRN (Sistem Registri Nasional) dan skema SPEI (Sertifikasi Pengurangan Emisi Indonesia).
Selain itu, Indonesia menjajaki kerjasama bilateral dengan lembaga internasional seperti Verra dan Gold Standard melalui Mutual Recognition Agreement (MRA).
Dari sisi infrastruktur, Hari Wibowo, Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan MRV KLHK, menyoroti peran Monitoring, Reporting, and Verification (MRV) dalam menjamin kualitas kredit karbon.
"Dengan mekanisme transparan ini, kredit karbon Indonesia akan memenuhi standar perdagangan internasional," jelasnya.
Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui platform IDXCarbon juga akan memfasilitasi perdagangan karbon terintegrasi.
"Kami ingin menciptakan transparansi harga dan daya saing di pasar karbon global," ujar Ignatius Denny Witjaksono, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 BEI. (jlo/jpnn)
Indonesia mengambil langkah besar dalam perdagangan karbon global dengan menggelar Pre-Sessional Meeting.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Pemerintah Dorong Pasar Karbon untuk Mitigasi Emisi
- Dirut Bank Mandiri Sebut Indonesia Punya Peran Vital dalam Perubahan Iklim Global
- Kurangi Emisi Karbon, Atome Tanam 100 Pohon Mangrove di Kepulauan Seribu
- Kurangi Emisi Karbon, BSI dan UMY Tanam 10.671 Pohon Produktif
- Pertamina Ajak Pengguna MyPertamina Dorong Dekarbonisasi Lewat Redeem Point Kredit Karbon
- IDCTA Sebut Indonesia Berkapasitas Mengelola Emisi Karbon