Strategi Hotel Siasati Penurunan Okupansi saat Ramadan

jpnn.com, BALIKPAPAN - Ramadan membuat okupansi hotel di Balikpapan merosot. Hampir semua hotel berharap pendapatan terkerek dari penjualan paket berbuka puasa.
Director of Operation Platinum Hotel Indonesia Soegianto mengatakan, low season hotel biasanya terjadi di bulan Ramadan.
Okupansi merosot karena masyarakat memilih fokus beribadah atau menghabiskan waktu di rumah.
“Biasanya saat Ramadan okupansi kami di angka 20-30 persen. Hari normal rata-rata 50-60 persen. Sebab, kebanyakan tamu hotel berasal dari acara atau meeting yang digelar di hotel. Orang yang berlibur sangat jarang,” ujarnya, Senin (6/5).
Selain itu, hotel di Balikpapan juga cukup banyak. Karena itu, pelaku usaha perhotelan harus berbagi tamu.
“Mau tidak mau yang bisa dijual hanya paket food and beverage yang dikemas dalam paket buka puasa,” imbuhnya.
Pria yang hobi golf ini menambahkan, jika dibanding jualan kamar, jualan makanan memiliki untung yang sedikit.
Bedanya sangat jauh. Pasalnya, bahan pokok untuk makanan di Balikpapan cukup mahal. Belum lagi kuota yang disediakan terbatas.
Ramadan membuat okupansi hotel merosot. Hampir semua hotel berharap pendapatan terkerek dari penjualan paket berbuka puasa.
- Menjelang Ramadan, Wamendag Dyah Pastikan Stok Bahan Pokok Aman
- Mentan Minta Pedagang Jangan Mainkan HET di Ramadan dan Idulfitri 2025
- Menjelang Ramadan, PT TRPN Membagikan 400 Paket Sembako ke Warga
- Menjelang Ramadan, Polisi Gerebek Warung Tuak dan Manisan di Musi Rawas, Ini Hasilnya
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Puasa Energi: Menjalani Ramadan dengan Gaya Hidup Berkelanjutan