Strategi Hotel Siasati Penurunan Okupansi saat Ramadan
“Di Ramadan kali ini kami memiliki paket Rp 139 ribu per orang. Konsep yang kami berikan all you can eat. Menunya setiap hari selalu ganti. Selain itu, kami terus menawarkan paket meeting dan berbuka puasa,” tuturnya.
Sementara itu, Public Relation Hotel Grand Tjokro Balikpapan Rani Neysa mengatakan hal yang sama.
Dia memprediksi okupansi selama Ramadan akan menurun. Tahun lalu, pihaknya mencatat okupansi di momentum Ramadan ini sekitar 30-40 persen.
“Keterisian kamar kami biasanya 80 persen. Bulan ini kami proyeksikan turun sama seperti tahun sebelumnya. Pada momen ini, kami biasanya menggenjot penjualan paket berbuka puasa,” tuturnya.
Pihaknya menawarkan paket berbuka Rp 120 ribu per orang. Sepuluh pack diberikan promo gratis satu pack.
Selain itu, Grand Tjokro Balikpapan menawarkan door prize dengan hadiah utama liburan ke Jogjakarta selama tiga hari dua malam plus tiket pulang pergi.
“Jadi, masyarakat yang sudah membeli paket Ramadan kami, akan kami beri satu undian untuk satu orang. Pemenang hadiah utama ini untuk satu orang saja. Namun, kami juga menyediakan door prize menarik lainnya,” kata Rani.
Kemudian, untuk paket berbuka puasa, pihaknya menawarkan diskon 50 persen setiap satu kali seminggu.
Ramadan membuat okupansi hotel merosot. Hampir semua hotel berharap pendapatan terkerek dari penjualan paket berbuka puasa.
- PHRI Kaltim Apresiasi Imbas IKN terhadap Okupansi dan Kegiatan Bisnis
- Tingkat Okupansi Hotel Diperkirakan Meningkat, Lippo Karawaci Tangkap Peluang Bisnis Lifestyle
- Hotel di Pekanbaru Kebanjiran Pesanan Menjelang Riau Bhayangkara Run 2024
- Ini Daftar Pemenang Anugerah Syiar Ramadan 2024
- Inilah 7 Brand Skincare Terlaris Selama Ramadan 2024
- Tokopedia: Produk Groceries hingga Fesyen Paling Laris Selama Ramadan-Lebaran 2024