Strategi Industri AMDK dan Plastik Antisipasi Lonjakan Permintaan

jpnn.com, JAKARTA - Permintaan air minum dalam kemasan (AMDK) di tanah air diproyeksikan melonjak 20 persen saat puasa dan Lebaran bila dibandingkan dengan bulan biasa.
’’Memang tiap tahun dua momen itulah yang menjadi pendorong terbesar dalam pertumbuhan konsumsi AMDK,’’ ujar Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Rachmat Hidayat, Kamis (18/4).
Rachmat memperkirakan peningkatan terasa sejak minggu pertama bulan puasa. Puncaknya diprediksi terjadi pada minggu ketiga Ramadan sampai Lebaran.
Untuk mengantisipasi kenaikan tersebut, pihaknya bersama anggota yang tergabung dalam Aspadin telah melakukan sejumlah persiapan.
Di antaranya, memaksimalkan produksi, menambah pasokan untuk menunjang permintaan, serta memperluas atau menyewa gudang guna menyimpan stok AMDK.
’’Kami juga menyiapkan logistik supaya distribusi barang lancar,’’ tutur Rachmat.
Berdasar data Aspadin, konsumsi AMDK tahun lalu tercatat 29 miliar liter secara nasional.
Daerah yang memiliki jumlah konsumsi terbesar adalah Jawa–Bali dengan porsi 60 persen. Kemudian, disusul Sumatera, Sulawesi, dan daerah lainnya.
Permintaan air minum dalam kemasan (AMDK) di tanah air diproyeksikan melonjak 20 persen saat puasa dan Lebaran bila dibandingkan dengan bulan biasa.
- Legislator PKS Sebut Hak Pekerja PT Sritex Bisa Segera Dipenuhi
- Tip Mempersiapkan Libur Lebaran Berkesan Bareng Keluarga
- 3,4 Juta Tiket Kereta Api Jarak Jauh Disiapkan Untuk Mudik Lebaran
- Serbu Diskon Belanja untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran, Catat Tanggalnya
- Istana Minta Perusahaan Swasta Terapkan Waktu Kerja Fleksibel Jelang Lebaran
- Hore! Sri Mulyani Ketok Diskon Harga Tiket Pesawat Mulai Hari Ini