Strategi Jete Indonesia Bertahan di Tengah Gempuran Produk Impor

jpnn.com - Bisnis ritel elektronik di Indonesia saat ini banyak menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat. Hal ini sejalan dengan kemajuan teknologi yang melesat begitu cepat.
Berbagai strategi pun dilakukan para pengusaha ritel elektronik agar tetap eksis di tengah gempuran produk impor dengan berbagai penawaran menarik.
Founder & CEO Jete Indonesia Jhonny Thio Doran mengungkapkan, kondisi tersebut menjadi tantangan bagi perusahaan dalam melakukan inovasi demi memikat masyarakat
"Kami punya sejumlah strategi untuk dekat dengan masyarakat," kata Jhonny dalam dialog yang dipantau di kanal YouTube CNBC Indonesia, Senin (10/2).
Dia menjelaskan, tahun 2024 pihaknya banyak melakukan adjustment di kategori produk sesuai dengan keperluan pasar. Itu karena makin ke sini orang kian melek dengan teknologi.
Semua orang sudah menggunakan handphone, bahkan anak kecil pun mengenal produk digital dengan baik. Jhonny mengatakan produknya bisa menjadi kebutuhan bagi kreator konten.
"Semua tahu bahwa seorang content creator membutuhkan handphone dan juga teknologi mikrofon yang mumpuni. Ditambah lagi dengan berbagai macam perlengkapan content creator yang lebih proper," tuturnya.
Selain kebutuhan kreator konten, penghobi lari juga butun aksesoris.
Founder & CEO Jete Indonesia Jhonny Thio Doran menyampaikan sejumlah strategi perusahaannya untuk bertahan dari gempuran produk impor.
- Menangkap Momen Berharga dengan Peralatan Inovatif dari INBEX
- Pertumbuhan Ekonomi Terancam Serbuan Barang Impor, Pemerintah Perlu Turun Tangan
- DEN: Opsi Impor Perlu Dicanangkan untuk Penuhi Kebutuhan Gas Bumi di Dalam Negeri
- Presiden Prabowo Diminta Turun Tangan Berantas Mafia Impor Bawang Putih
- Aturan Baru, Barang Kiriman Jemaah Haji Maksimal Nilainya Rp 24,5 Juta Bebas Bea Masuk
- Fokus Pengembangan Bisnis Ritel, BSI Region 3 Palembang Catatkan Kinerja Positif di 2024