Strategi Kementan Antisipasi Kekeringan Sawah di Kebumen
jpnn.com, KEBUMEN - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan pemantauan kekeringan tanaman padi di Kabupaten Kebumen.
Ditemukan beberapa lokasi yang terancam kekeringan, di antaranya di Kecamatan Bulus Pesantren dan Petanahan.
Kecamatan Bulus Pesantren luas tanaman padi sawah (standing crop) yang terancam kekeringan pada Musim Tanam kedua (MT II) 213 Ha.
BACA JUGA: Kementan Pastikan Program Wajib Tanam Bawang Putih Bagi Importir Terus Berlanjut
Meliputi Desa Indrosari 6 Ha, Desa Sangubanyu 30 Ha, Desa Ambalkumolo 9 Ha, Desa Bocor 14 Ha, Desa Waluyo 4 Ha dan Desa Sidomoro 160 Ha.
Saat ini umur tanaman padi 30 hari setelah tanam (HST). Pada Kecamatan Bulus Pesantren pantauan dilakukan pada Desa Sidomoro, Desa Tanjungsari dan Desa Bocor.
Berdasarkan pantauan di Desa Sidomoro Gapoktan Mitra Tani yang merupakan desa paling luas standing crop yang terancam kekeringan.
"Penyebab kekekeringan yang melanda Kec. Bulus Pesantren karena pengurangan suplai air dari waduk wadaslintang (intake Kedungsamak) ke jaringan irigasi. Juga karena musim kemarau yang maju, Bulan April curah hujan rendah dan Bulan Mei sudah tidak ada hujan. Sementara awal masa tanam yang mengalami kemunduran," jelas Direktur Jenderal PSP, Sarwo Edhy, Senin (17/6).
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan pemantauan kekeringan tanaman padi di Kabupaten Kebumen.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya