Strategi Pemerintah Atasi Defisit Neraca Dagang
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah masih berjuang keras untuk melepaskan diri dari neraca dagang yang defisit.
Angka defisit neraca perdagangan 2018 yang mencapai USD 8,7 miliar adalah yang terbesar sejak Indonesia merdeka.
Defisit neraca dagang juga terus berlanjut dengan catatan USD 1,94 miliar pada paruh pertama tahun ini.
BACA JUGA: Upaya Bank Jatim Perkuat Layanan Syariah
Menko Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mendorong ekspor maupun menekan impor.
Namun, hal tersebut tentu butuh waktu yang tak sebentar. Apalagi, pelaku usaha juga masih aktif melakukan bisnisnya sehingga risiko kenaikan impor tak terelakkan.
’’Sebenarnya mereka beli bahan baku dan lain-lain, itu tanda-tanda ekonomi kita masih tumbuh. Namun, ya, memang dampaknya akan susah di neracanya,’’ jelasnya akhir pekan lalu.
Kondisi manufaktur yang belum menjadi barang utama pendongkrak ekspor juga menjadi salah satu kelemahan Indonesia.
Pemerintah masih berjuang keras untuk melepaskan diri dari neraca dagang yang defisit.
- Ekspor Lesu, BPS Minta Pemerintah Waspadai Hal Ini
- Menko Airlangga Beri Kabar Gembira Soal Neraca Perdagangan
- Pupuk Indonesia Kini Punya Dirut dan Komut Baru
- Tingkatkan Daya Saing Produk Untuk Menyelesaikan Persoalan Defisit Neraca Dagang
- Darmin Nasution Dipanggil Jokowi Sebelum Acara Perpisahan
- Ekonomi RI Diprediksi Lesu Lagi, Pak Darmin Bilang Begini