Strategi Pemprov Jatim Dorong Ekspor Olahan Kopi

jpnn.com, SURABAYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim berupaya meningkatkan kualitas produk olahan kopi untuk mendongkrak ekspor.
Kepala Disperindag Jatim Drajat Irawan mengatakan, upaya pengembangan produk kopi itu terutama dari sisi industri.
”Jadi, untuk para produsen kopi itu kami ingin kembangkan. Sebab, Jatim juga memiliki kopi yang khas sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas industri,” ujarnya di sela Festival Kopi Jawa Timur yang diadakan di Grand City, Rabu (8/8).
BACA JUGA: Industri Percetakan Kejar Pertumbuhan 10 Persen
Keinginan untuk mendorong kopi khas Jatim tersebut ditunjang dengan produksi bahan baku.
Jatim yang menempati urutan kelima di Indonesia pada 2017 memproduksi sekitar 65 ribu ton dengan kontribusi rata-rata 10 persen terhadap nasional.
Sentra penanaman kopi tersebar di Jember, Banyuwangi, Kabupaten Malang, Bondowoso, dan Kabupaten Blitar.
”Sesuai arahan gubernur, dari yang sebelumnya petik, kemas, dan jual, kini didorong untuk olah, kemas, dan jual,” ujarnya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim berupaya meningkatkan kualitas produk olahan kopi untuk mendongkrak ekspor.
- Banjir Memutus Jalan di Kediri
- Kakek di Blitar Tewas, Penyebab Kematiannya Masih Misterius
- 59,4 Ton Kopi Sumsel Diekspor ke Malaysia dan Australia
- Banjir di Jember, Ratusan Rumah Terendam dan Mobil Terseret Air
- Gelar Aksi di Mabes Polri, Mahasiswa Tuntut Oknum Polisi Terlibat Bisnis Rokok Ilegal di Malang Diperiksa
- KPK Sita 3 Unit Bangunan & Tanah Senilai Rp 8,1 Miliar terkait Kasus Dana Hibah Jatim