Strategi Singapura Dalam Menghadapi Ancaman Keamanan Siber Global

Penulis: Hizra Marisa, staf pengajar pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Paramadina

Strategi Singapura Dalam Menghadapi Ancaman Keamanan Siber Global
Keamanan siber. Ilustrasi: Daily Telegraph/Alamy

Keberhasilan Singapura dalam keamanan siber tidak lepas dari kemampuannya untuk membangun kerja sama dengan negara lain. Sebagai anggota aktif dalam forum-forum internasional seperti ASEAN, Singapura memimpin berbagai inisiatif untuk memperkuat kerja sama regional dalam menghadapi ancaman dunia maya.

Misalnya, Singapura menjadi tuan rumah ASEAN Ministerial Conference on Cybersecurity (AMCC), yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antara negara-negara anggota ASEAN dalam menghadapi ancaman dunia maya. Selain itu, Singapura juga bekerja sama dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia untuk berbagi teknologi, pengetahuan, dan strategi keamanan siber (Anshori, 2019).

Di tingkat lokal, Singapura mendirikan ASEAN-Singapore Cybersecurity Centre of Excellence (ASCCE) pada tahun 2019. Pusat ini berfungsi sebagai tempat pelatihan dan penelitian bagi para profesional keamanan siber dari seluruh wilayah Asia Tenggara. Singapura juga memahami bahwa keberhasilan jangka panjang dalam keamanan siber bergantung pada kemampuan manusia. Oleh karena itu, pemerintah berinvestasi besar-besaran dalam pendidikan dan pelatihan.

Institusi pendidikan seperti National University of Singapore (NUS) dan Nanyang Technological University (NTU) menawarkan program khusus dalam keamanan siber. Selain itu, pemerintah meluncurkan inisiatif seperti Cybersecurity Career Mentorship Programme untuk menarik lebih banyak individu ke dalam bidang ini.

Di bidang penelitian, Singapura membangun pusat inovasi seperti National Cybersecurity R&D Laboratory. Pusat ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi baru yang dapat melindungi sistem dari ancaman yang terus berkembang (pttati, 2024).

Tantangan Masa Depan Keamanan Siber Singapura

Meskipun Singapura telah mencapai banyak hal dalam keamanan siber, tantangan tetap ada. Ancaman dunia maya terus berkembang, baik dari sisi teknologi maupun aktor yang terlibat. Peretas semakin canggih dalam menggunakan AI, malware, dan teknik manipulasi sosial (social engineering).

Selain itu, meningkatnya adopsi teknologi seperti Internet of Things (IoT) juga menciptakan celah baru dalam sistem keamanan. Menurut penulis, Singapura harus terus berinovasi untuk mengatasi tantangan ini.

Singapura dinilai berhasil dalam mengembangkan teknologi keamanan siber (Singapore Cybersecurity Strategy, 2021).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News