Strategi Singapura Menghadapi Virus Corona Layak Dicontoh
Pesan yang dikirim lewat WhatsApp oleh pemerintah segera diterjemahkan ke dalam empat bahasa resmi di Singapura, yakni Mandarin, Inggris, Melayu dan Tamil.
Photo: Professor Dale Fisher menjadi tokoh kartun bagi layanan informasi mengenai corona di Singapura. (Supplied)
Singapura juga membuat seri kartun dengan Professor Fisher sebagai tokoh utama dengan berbagai pesan yang praktis dan bermanfaat.
"Cuci tangan dengan teratur dengan sabun. Jangan gunakan masker kecuali sakit. Ambil jarak dengan yang lain", adalah inti pesannya.
Menurut Professor Fisher, "virus ini bisa ditanggulangi dan bila kita tidak bisa menanggulanginya, konsekuensinya serius".
"Lihat apa yang terjadi di Wuhan. Lihat apa yang terjadi di Italia. Kalau kita bisa menanggulanginya, itulah Singapura." kata Professor Fisher.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong juga berulang kali menyampaikan pidato di televisi untuk menyakinkan dan menjelaskan situasi.
"Kita tidak akan melakukan lockdown seperti yang dilakukan China, Korea Selatan atau Italia," katanya dalam pidato awal Maret.
Ketika Singapura mengumumkan kasus pertama virus corona di sana di akhir Januari, warganya sempat panik
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata