Strategy Cerdas Smartlife
Kamis, 10 Juni 2010 – 23:35 WIB

Strategy Cerdas Smartlife
Lantas mengapa MLM yang dipilihnya? ’’Saya masih ingat perkataan pak Ci (pengusaha Ir Ciputra, Red), harusnya ada dua persen entrepreneur dalam negeri untuk bisa membuat Indonesia maju. Tapi sekarang baru 0,017 persen. Nah melalui bisnis ini, saya bisa menjadi entrepremeur karena membangun usaha sendiri,’’ ujar pehobi olahraga golf itu.
Baca Juga:
Setelah menyelesaikan pendidikannya di ECU, Australia, Budiman memutuskan kembali ke tanah air. Nah sebelum memulai usahanya sendiri, dia punya strategi, yakni bergabung dengan MLM untuk melakukan pemetaan jaringan. Jaringan-jaringan inilah yang diambil ke Smartlife.
Bisnisnya saat ini sudah masuk tahun kelima. ’’Saya ingin membuktikan bahwa saya mampu. Tanpa harus dimodali orang tua. Aslinya ini ego saya,’’ tandasnya.
Dalam menjalani bisnis ini, Budiman sering melakukan bepergian. Hampir seluruh dunia telah dia jelajahi, kecuali Eropa dan Afrika saja yang belum. ’’Saya lihat di India. Ada satu perusahaan yang memberlakukan 90 persen keuntungan untuk sosial dan 10 persen untuk perusahaan. Namun bisnisnya tetap maju pesat,” ujarnya.
”Itulah karenanya saya menciptakan Smartlife. Kalau bisa menguntungkan orang lain, nggak usah pikirkan keuntungan karena akan datang dengan sendirinya,” kata Budiman. Karena itu, visi ke depan, dia ingin jadi nomor satu di Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan menjajal dunia internasional. ’’Saya ingin jadi nomor satu di Indonesia dulu,’’ pungkasnya. (dewi maryani)
Entrepreneur muda yang cerdas, penuh strategi, dan dinamis. Itulah sosok Budiman Tjahyadikarta, 35. Dia telah terjun dalam berbagai bisnis seperti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi