Stres di Tempat Kerja Picu Merokok? Kenali Gejalanya dan Alternatif Mengatasinya

Stres di Tempat Kerja Picu Merokok? Kenali Gejalanya dan Alternatif Mengatasinya
Psikolog, Sukmayanti Rafisukmawan, M.Psi, saat menjadi narasumber dalam diskusi yang digelar Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) dengan tema “Membangun Kesadaran Risiko Kesehatan Mental”, Kamis (24/10). Foto: source for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Tuntutan lingkungan kerja yang tinggi berkorelasi terhadap masalah kesehatan mental. 

Kondisi tersebut berpotensi mendorong seseorang untuk terus melakukan kebiasaan berisiko, salah satunya merokok dengan alasan untuk mengurangi stres

Psikolog, Sukmayanti Rafisukmawan, M.Psi menjelaskan lingkungan kerja dengan tekanan yang tinggi memicu seseorang untuk mengalami kesehatan mental, salah satunya stres.

Dia menjelaskan seseorang yang dalam posisi stres akan berusaha mencapai keadaan seimbang dengan melakukan coping mechanism, yakni kebiasaan berisiko untuk kesehatan fisik ataupun mental. 

Contohnya, makan ketika sedang stres, mengonsumsi kafein hingga menjadi kekurangan tidur, konsumsi alkohol berlebihan, dan kebiasaan merokok

Hal ini disampaikan Sukmayanti saat menjadi narasumber dalam diskusi yang digelar Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) dengan tema “Membangun Kesadaran Risiko Kesehatan Mental” pekan lalu yang dikutip, Senin (28/10).

“Bicara soal kesehatan mental itu sesuatu yang tidak sederhana. Itu cukup kompleks. Jadi dibutuhkan adanya edukasi, advokasi, serta koordinasi dengan berbagai sektor. baik publik ataupun swasta, masyarakat, dan tenaga kesehatan,” kata Sukmayanti.

Menurutnya, untuk mengurangi kebiasaan buruk akibat stres di tempat kerja, perlu adanya penguatan literasi terhadap masyarakat mengenai konsep pengurangan risiko dan menerapkan pola hidup yang sehat. 

Tuntutan lingkungan kerja yang tinggi berkorelasi terhadap masalah kesehatan mental, kenali gejala dan solusinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News