Stres, Tentara AS Bunuh Tiga Rekan
jpnn.com - LOS ANGELES - Situasi mencekam terasa di pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Fort Hood, Texas, Rabu lalu (2/4). Seorang tentara yang ditengarai sedang stres membunuh tiga rekannya secara membabi buta. Tiga orang dilaporkan tewas, sedangkan 16 lainnya mengalami luka-luka.
Kondisi empat di antara korban luka tersebut kritis. Setelah melihat korban berjatuhan, si tentara yang mengalami tekanan jiwa itu akhirnya bunuh diri.
Komandan di Pangkalan Militer Fort Hood Letnan Jenderal Mark Milley mengungkapkan, pria bersenjata yang melakukan aksi tersebut adalah tentara yang ditugaskan di Iraq pada 2011. Ketika kembali ke AS, dia didiagnosis mengalami depresi dan kecemasan berlebihan.
Si tentara itu sedang dirawat untuk mengetahui apakah dia menderita kelainan stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD). Seluruh korban yang meninggal dan terluka adalah personal militer.
“Pada saat ini, tidak ada indikasi bahwa tindakan tersebut berhubungan dengan terorisme. Kami belum tahu motifnya. Namun, yang kami tahu, prajurit tersebut mengalami gangguan kesehatan mental dan sedang menjalani perawatan,” ujar Milley. Pelaku yang telah menikah itu diketahui sempat mengalami gegar otak saat di medan perang.
Pelaku menembak kali pertama di gedung perawatan medis. Setelah itu, dia menaiki kendaraan menuju gedung yang lain. Selama perjalanan, dia terus melancarkan tembakan ke luar. Seorang polisi militer perempuan akhirnya berhasil memojokkan pelaku di area parkir. Namun, sebelum berhasil ditangkap, si pelaku bunuh diri.
Penembakan tersebut bukan kali pertama terjadi di Fort Hood. Pada 2009, seorang tentara bernama Mayor Nidal Hasan melakukan hal yang sama. Sebanyak 13 orang tewas dan 30 lainnya mengalami luka-luka. Tahun lalu pengadilan memutus Hasan dihukum mati. Saat ini dia menunggu eksekusi.
Secara terpisah, Presiden AS Barack Obama menyatakan merasa sedih karena kasus serupa terulang lagi. Dia berjanji penyelidik mendalami kasus tersebut hingga tuntas. “Kejadian ini membuka kembali luka lama yang terjadi di Fort Hood lima tahun lalu,” ujarnya. (AFP/AP/sha/c17/tia)
LOS ANGELES - Situasi mencekam terasa di pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Fort Hood, Texas, Rabu lalu (2/4). Seorang tentara yang ditengarai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas