Striker Tradisional Mulai Terpinggirkan

Namun, di Piala Dunia kali ini partnership seperti SAS itu tak lagi berlaku. Striker utama kini ditinggalkan sendirian di depan dengan tiga atau empat gelandang ber-skill menyerang di belakangnya. Jerman biasa memainkan skema 4-1-4-1 sedangkan Brasil dan Argentina 4-2-3-1.
Dengan skema tersebut, umpan ke arah striker tidak lagi wajib. Para pemain fantastis dengan dribling skill mengagumkan seperti Messi, Rodriguez, dan Neymar, bisa langsung melepas tembakan saat peluang berhasil mereka ciptakan. Para pemain tersebut biasanya tak segan turun ke lini tengah demi bisa membawa bola sendiri ke kotak penalti lawan.
Hal itu membuat peran striker utama tereduksi. Ruang gerak mereka juga lebih terpusat di bagian tengah serangan. Karena itu, produktifitas mereka pun menurun. Robin van Persie, misalnya. Dia hanya mampu mencetak tiga gol. Jackson Martinez (Kolombia) mengoleksi dua gol. Sedangkan striker Argentina Gonzalo Higuain, Oliver Giroud (Prancis), dan Fred (Brasil) hanya bisa menciptakan sebiji gol. Sama dengan striker veteran Jerman Miroslav Klose. (aga)
RIO DE JANEIRO - Striker murni tak banyak mendapatkan tempat di Piala Dunia Brasil 2014. Daftar pencetak gol terbanyak justru didominasi pemain dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rumor Marc Marquez & Alex Marquez Saling Bantu di Balapan Memanaskan MotoGP Spanyol
- Piala Sudirman 2025: Kapan Perjuangan Indonesia Dimulai?
- Persib vs PSS: Situasi Bak Bumi dan Langit, Bojan Hodak Enggan Gegabah
- Sudirman Cup 2025: Gloria Siap Berbagi Tanggung Jawab dengan Jojo
- MotoGP Spanyol 2025: Momen Bagnaia 'Memukul' Marquez?
- Al Ghazali Percaya Diri Seven Speed Motorsport Siap Bersaing di Ajang Drifting 2025