Strok Juga Mengancam Generasi Milenial

Strok Juga Mengancam Generasi Milenial
Stroke. Ilustrasi Foto: pixabay

Saat ini, generasi milenial banyak dihadapkan pada banyaknya makanan tidak sehat, seperti makanan yang mengandung minyak, lemak, dan garam yang tinggi. Jenis makanan tersebut dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang pada akhirnya bisa menyebabkan terjadi penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah.

Penumpukan kolesterol tersebut akan semakin banyak seiring bertambahnya usia, dan bersifat seperti bom waktu, tiba-tiba bisa pecah dan menyumbat pembuluh darah.

Selain itu, makanan dan minuman yang mengandung gula dan kalori tinggi juga bisa menjadi salah satu hal yang dapat meningkatkan risiko strok.

Konsumsi gula dan kalori tinggi bisa meningkatkan risiko obesitas, yang mana obesitas adalah salah satu faktor risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, hingga strok.

Banyaknya generasi milenial yang merokok juga berkaitan dengan peningkatan risiko stroke pada populasi ini.

Merokok dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah pada seluruh tubuh, yang kemudian bisa meningkatkan risiko pecahnya sumbatan kolesterol yang menempel pada pembuluh darah. Bila menyumbat pembuluh darah di otak, maka stroke bisa terjadi.

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya?
Cara yang dapat dilakukan oleh generasi milenial untuk mencegah terjadinya strok adalah dengan menghindari hal-hal yang disebutkan di atas, yaitu:

  • Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang
  • Kurangi makanan dan minuman yang berlemak dan berkalori tinggi
  • Tetap aktif berolahaga minimal 30 menit per hari sebanyak lima kali seminggu
  • Berhenti merokok dan hindari asapnya
  • Jaga berat badan tetap ideal

Strok memang umumnya lebih sering dialami populasi lansia, tetapi penyakit tersebut juga bisa mengancam generasi milenial yang lebih muda jika tidak menerapkan pola hidup sehat.

Strok terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak mengalami sumbatan, yang akhirnya menyebabkan kematian sel-sel pada bagian otak yang tidak mendapatkan oksigen atau nutrisi tersebut.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News