Stt..Ada yang Gerah dan Takut Namanya Masuk Panama Papers
jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah nama yang diberitakan terlibat skandal Panama Papers angkat bicara. Ada yang merasa gerah, takut dijadikan korban senjata politik, ada juga yang bungkam atau merasa diperlakukan tidak adil.
Sandiaga Uno misalnya. Pengusaha yang kini memasuki dunia politik itu mengakui bahwa bisa jadi namanya termasuk salah satu klien Mossack Fonseca, sebab perusahaannya menanamkan modal ke berbagai negara.
"Saya lupa apakah pernah punya kerjasama dengan Mossack atau tidak karena sudah hampir setahun tidak urusi bisnis," ujar mantan CEO Saratoga Investama ini.
Sandi yang sekarang fokus mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta ini menilai wajar seorang pengusaha atau perusahaan bekerjasama dengan Mossack."Sepanjang kerjasama itu dilakukan tanpa tindakan pelanggaran hukum, mau di Panama, atau negara manapun itu sah-sah saja," tukasnya.
Setahu dia, Mossack banyak bertindak sebagai konsultan bisnis internasional. Perusahaan-perusahaan besar yang jangkauan bisnisnya global banyak memanfaatkan jasa konsultan bisnis seperti Mossack jika ingin berinvestasi."Kerjaannya memberikan solusi kemana uang harus diinvestasikan. Semua investor butuh itu," tegasnya.
Namun dia mengatakan, kerjasama dengan Mossack bukan berarti uang pengusaha ditempatkan di Panama. Uang tersebut selanjutnya akan diinvestasikan ke negara-negara yang dianggap menguntungkan."Termasuk salah satunya Indonesia, Mossack pasti rekomendasikan sebagai negara tujuan investasi," sebutnya.
Dugaan bahwa banyak pengusaha Indonesia yang menempatkan dananya di Panama untuk menghindari pajak dinilainya terlalu mengada-ada. Sebab saat ini sangat sulit hal itu dilakukan."Lagian untuk apa kita menghindar-hindari pajak kayak maling. Lebih enak normal saja, anggap pajak itu sedekah," tegasnya.
Sebagai salah satu kandidat gubernur, Sandi mengaku siap bertanggung jawab jika dia terbukti melakukan penggelapan pajak. Bahkan, kalau diperlukan, Sandi akan membuka seluruh rekeningnya."Kasus Panama Papers ini pasti dijadikan senjata oleh lawan politik. Tapi silakan saja, saya siap transparan," jelasnya.
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian