Studi Stem Cell, RSUD dr Soetomo Kirim Tim Dokter ke Royan Institute Iran
Setahun Layani 4 Ribu Pasien dari Berbagai Negara
Penelitian di Royan Institute juga jauh lebih maju. Pada 2013, misalnya, mereka berhasil mengadakan 75 riset. Sebaliknya, RSUD dr Soetomo hanya mampu menghasilkan 10 riset.
Akselerasi Royan dalam pengembangan ilmu ini juga boleh dibilang cepat. Tak heran, tiap tahun mereka bisa melayani sekitar 4.000 pasien yang datang dari berbagai negara. Di antaranya dari Iraq, Kuwait, Syria, dan negara-negara Timur Tengah lainnya.
Selama ini RSUD dr Soetomo sudah menerapkan pengobatan stem cell untuk berbagai penyakit. Misalnya, diabetes melitus, stroke, osteoporosis, leukemia, patah tulang, kelumpuhan karena trauma tulang belakang, gangguan penglihatan retina, dan parkinson.
Menurut Ferdiansyah, sejatinya RSUD dr Soetomo mempunyai modal untuk menjadi pusat pengembangan stem cell di Indonesia. Sebab, rumah sakit yang menjadi rujukan pasien di Indonesia Timur itu memiliki SDM yang andal di bidang stem cell. Kendalanya, support dana untuk mengembangkan keilmuan itu masih rendah.
Sementara itu, stem cell termasuk bidang kesehatan advanced. Tim RSUD dr Soetomo sendiri telah membuat kalkulasi. Dana yang dibutuhkan untuk pengembangan fasilitas dan peralatan sekitar Rp 50 miliar, sedangkan untuk gedung sekitar Rp 20 miliar.
Karena itu, RSUD dr Soetomo berharap ada dukungan donatur untuk program ini. Perusahaan-perusahaan besar yang memiliki corporate social responsibility (CSR) diharapkan tergerak untuk mendukung pengembangan bidang ilmu kedokteran ini. “Dengan syarat, kerjasama atau bantuan yang diberikan sifatnya tidak mengikat seperti yang dilakukan di Royan,” tambah Dr dr Joni Wahyuadi SpBS (K).
Joni mencontohkan, di Tiongkok pengembangan stem cell banyak ditopang oleh warganya yang sukses di luar negeri. Mereka mau membantu karena potensi ilmu ini untuk kemajuan ilmu kedokteran sangat besar. Apalagi, masyarakat yang menginginkan pengobatan dengan sistem stem cell cukup banyak.
Dia menyebut, selama ini sekitar 30 pasien per bulan menghendaki pengobatan dengan stem cell. Mereka dari berbagai daerah di Indonesia. Namun, RSUD dr Soetomo baru mampu melayani sebagian. Sebab, fasilitas yang dimiliki masih terbatas. Akibatnya, banyak pasien yang lari ke luar negeri.
Pengobatan dengan stem cell di Indonesia mulai banyak diaplikasikan. Sayangnya, fasilitas dan dukungan untuk mengembangkan pengobatan itu masih
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408