Studi Terbaru Temukan Penurunan Antibodi, Seberapa Efektif Sinovac Melawan Varian Delta?

Diantara mereka yang mendapatkan dua dosis, dengan jarak 4 minggu, hanya 35 persen memiliki antibodi melawan COVID-19 enam bulan setelah dosis pertama.
Untuk saat ini Indonesia tidak memiliki banyak pilihan.
Namun pakar seperti Professor Cowling memperingatkan perlunya menggunakan vaksin yang benar-benar efektif.
"Bila kita menggunakan vaksin yang tidak efektif seperti Sinovac, maka kita tidak akan mencapai kekebalan massal," katanya.
"Kita tahu bahwa kita memerlukan 70-80 persen penduduk sudah divaksinasi untuk mencapai kekebalan massal.
"Dengan vaksin yang hanya mencapai tingkat efektif 50-60 persen, bahkan walaupun semua orang mendapatkanya, kita tidak akan mencapai tingkat kekebalan massal."
Indonesia bulan lalu mulai memberikan suntikan dosis ketiga menggunakan vaksin Moderna kepada petugas kesehatan dan mengumumkan sekarang akan memberikan dosis penguat bagi warga lainnya.
Siti Nadia Tarmizi, juru bicara Departemen Kesehatan mengatakan data klinis menunjukkan bahkan dengan tingkat antibodi yang lebih rendah sudah bisa memberikan perlindungan terhadap virus corona.
Dari angka kematian hampir 100 ribu orang di Indonesia, 40 persen diantara korban yang meninggal baru terjadi sejak 1 Juli
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa