Studi JAPFA & UI Buktikan Program Makanan Bergizi Menurunkan Angka Gizi Buruk Anak 

Studi JAPFA & UI Buktikan Program Makanan Bergizi Menurunkan Angka Gizi Buruk Anak 
Ka-Ki: Direktur Corporate Affairs JAPFA Rachmat Indrajaya, Direktur Eksekutif Indonesia Food Security Review (IFSR) I Dewa Made Agung, dan Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH, ahli gizi kesehatan masyarakat PKGK UI. Foto Mesya/JPNN

"Selama enam minggu berturut-turut, setiap wilayah diuji coba selama sepuluh hari untuk setiap model pemberian makanan, yang kemudian diukur dan dievaluasi angka kecukupan gizi dan efektivitas pelaksanaannya," terangnya. 

Pada kesempatan sama, Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH, ahli gizi kesehatan masyarakat PKGK UI menyampaikan dari hasil observasi ditemukan konsumsi protein hewani masih relatif rendah, kecuali telur.

Selain itu, sebanyak 63% siswa tidak terbiasa membawa bekal. Meskipun demikian, status gizi siswa dilihat dari berat dan tinggi badan, tergolong normal berdasarkan standar WHO dan Kemenkes.

Dari ketiga model pemberian makanan bergizi yang dilakukan, Prof. Fika melanjutkan, model Swakelola memiliki tingkat konsumsi tertinggi diantara siswa dengan persentase 84%, diikuti oleh Ready to Cook (RTC) dengan persentase 83%. 

"Secara keseluruhan, jumlah anak dengan status gizi buruk/kurang, berkurang 2,8% pascaprogram. Program ini berhasil meningkatkan asupan gizi siswa, terutama dalam hal protein dan buah yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan siswa," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Food Security Review (IFSR) I Dewa Made Agung mengungkapkan studi percontohan yang dilakukan oleh JAPFA dan PKGK UI dapat menjadi referensi penting untuk implementasi program makan bergizi di sekolah-sekolah. Dari studi ini juga dapat dilihat penyusunan rentang biaya yang perlu disesuaikan dengan daerahnya. 

Selain itu, lanjutnya, perlunya memastikan bahwa produsen menghasilkan bahan makanan yang berkualitas dan terjamin keamanan pangannya, serta higienitas dalam proses produksi untuk hasil yang optimal. Seperti daging ayam yang berasal dari rumah potong ayam yang memenuhi standar dan memiliki sertifikat NKV.

“Kami berharap hasil studi ini dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah dan pemangku kepentingan terkait," kata Rachmat.

Hasil studi JAPFA & UI membuktikan program makanan bergizi menurunkan angka gizi buruk anak 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News