Studio Seni di Melbourne Beri Peluang Pengungsi Aktualisasi Diri
Clement Wetnhiak dan Angelo Duot telah bermain musik bersama sejak mereka masih kecil.
Mereka membeli gitar pertama mereka bersama, belajar nada pertama mereka bersama, dan bermimpi menjadi musisi sukses bersama.
Dua sepupu itu lahir dari orang tua asal Sudan Selatan di sebuah kamp pengungsi Kenya, dan datang ke Australia ketika masih kanak-kanak.
Kini, di usia awal 20-an tahun, mereka telah membentuk sebuah band, Travelers, dengan bantuan Studio Artful Dodgers -sebuah pusat musik dan seni di kalangan remaja berisiko dan pengungsi -di wilayah Collingwood, negara bagian Victoria.
Wetnhiak mengatakan, pertemuan pertamanya dengan Studio Artful Dodgers terjadi melalui pertemuannya dengan legenda musik Australia -Paulie Stewart, yang kini bekerja sebagai mentor di sana.
"Pertama kali saya mengetahui studio itu, kami sedang mengamen di Stasiun Melbourne Central dan Paulie mendatangi kami lalu berkata, 'Oh, saya suka suara Anda,' dan kami bergumam, 'Siapakah orang ini?',” ujarnya.
Baca Juga:
"Kemudian ia mengundang kami ke studio itu dan kami merekam lagu pertama kami, sejak saat itu Paulie telah membimbing kami, mengenalkan kami pada pertunjukan dan memberi kami kesempatan untuk menampilkan suara kami."
Stewart, yang juga vokalis utama band rock populer di era 80an -yakni Painters and Dockers, ingat akan pertemuannya dengan Clement dan Angelo.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat