Stunting Hingga Kematian Ibu dan Anak jadi Momok Perempuan Hamil di Usia Pertumbuhan
jpnn.com, KLATEN - Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Wiryanta menyebut Kabupaten Klaten merupakan salah satu lokasi prioritas penanggulangan stunting.
Dalam rangka menurunkan prevalensi stunting, Kementerian Kominfo menggunakan banyak kanal media untuk membangun awareness dan mengubah perilaku masyarakat, terutama daerah-daerah yang menjadi target sasaran penurunan prevalensi stunting, salah satunya melalui forum Kepoin Genbest.
"Pemerintah pusat memberikan perhatian lebih terhadap penurunan stunting di daerah-daerah lokus stunting, salah satunya di Klaten, dengan memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan awareness khususnya generasi muda,” ujar Wiryanta dalam forum Kepoin Genbest, Jumat (16/4).
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo menyambut baik kampanye pencegahan stunting yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo, yang menyasar para remaja yang masih rentan dari sisi reproduksi dan kesehatan.
“Kalau ada anak umur 16 – 17 tahun dipaksa untuk menikah dan melahirkan, itu dia panggulnya aja belum sempurna. Kalau melahirkan sebelum 20 tahun, maka meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi, lalu kemudian berpotensi stunting pula,” jelas Hasto.
Remaja 16-17 tahun, lanjut Hasto merupakan usia tubuh sedang berkembang. Jika remaja harus hamil, membesarkan janin dan melahirkan justru akan meningkatkan resiko penyakit di masa mendatang, salah satunya osteoporosis.
“Peak bone mass (puncak kepadatan tulang) di usia 32 tahun. Jika hamil saat remaja, itu masa dimana seharusnya tulang bertumbuh tapi malah tidak optimal. Di masa depannya lebih cepat menopause dan mengalami osteoporosis,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, praktisi kesehatan yang juga publik figur dr. Lula Kamal menegaskan orang tua harus memperhatikan kebersihan lingkungan tempat karena sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan kesehatan anak.
Stunting harus kita cegah sejak dini. Di negara-negara maju, tidak ketemu adanya stunting. PR kita memang besar untuk mengatasi persoalan stunting.
- Thariq Halilintar Ungkap Kondisi Kehamilan Istri Sepulang Umrah
- Cegah Malnutrisi jadi Solusi Permasalahan Stunting di Indonesia
- Cegah Stunting untuk 1.000 Balita, PAM Jaya Raih Padmamitra Award 2024
- Dukung Pencegahan Stunting, Kalbe Farma Salurkan Bantuan Vitamin D ke Lombok Timur
- 6 Bulan Menikah Belum Hamil Juga Tanda Bermasalah, Brawijaya IVF Center Punya Solusi
- Mendes Yandri Sebut Dana Desa 2025 Difokuskan untuk Atasi Kemiskinan hingga Stunting